Saturday 18 November 2017

Mengarang Pantun

Hari ini si Ayah wisuda. Alhamdulillah, akhirnya selesai juga perjuangannya di titik ini. Semoga bisa berlanjut ke titik yang berikutnya.

Tak disangka, Ayah diminta mewakili para wisudawan untuk memberikan pesan dan kesan. Bukan apa-apa, ini karena yang lulusan pascasarjana cuma berdua, dan si Ayah berangkat dari tempat yang cukup jauh, jadi mungkin pengalamannya akan lebih berkesan.

Lalu, gimana bikin pesan dan kesan yang menarik? Kami memutuskan untuk mengakhiri kesan dan pesan itu dengan sebuah pantun. Lama ga mengarang pantun, sejak jaman sekolah dulu, jadi kagoklah saya. Terutama ketika berusaha memasukkan kata-kata yang memyangkut daerah Palangka Raya.

Namun, akhirnya jadi juga. Alhamdulillah, pantun yang dibacakan ayah bisa mencairkan suasana.

Membuat Kolam Tahan Bocor

Pagi di Wisma Tamrin Palangka Raya. Duo Binar yanh menemukan halaman wisma yang penuh dengan pasir putih, seperti menemukan harta karun.

Mereka berdua langsung mengambil posisi duduk di atas pasir. Tak lama kemudian sudah tampak asyik bermain dengan pasir tersebut.

Saya tinggalkan mereka berdua sebentar untuk membantu si Ayah mencuci mobil yang tampak sangat kotor karena kehujanan dalam perjalanan 10 jam. Tiba-tiba terdengar suara teriakan-teriakan mereka "ayo cepat ambil daun", "susun di sini", "ambil lagi, masih kurang", "yang sebelah sini belum", dan teriakan lainnya.

Saya pun penasaran dan mencoba menengok mereka. Ketika saya tanya sedang apa, mereka menjawab sedang berusaha membuat kolam renang yang ga bocor, jadi perlu dialasi daun biar air ga kemana-mana. Hehehe, lucu juga idenya...

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Thursday 16 November 2017

Membunuh Bosan di Jalanan

Akhir pekan ini kami -saya bersama Duo Binar- melakukan perjalanan panjang ke Palangka Raya, mengikuti kegiatan ayah di sana. Hmmm, sempat kepikiran juga sih, minimal 8-9 jam perjalanan darat kalau istirahat sebentar. Trus kalau Duo Binar bosan gimana? Secara mereka adalah anak-anak yang aktif.

Beberapa permainan sudah saya siapkan, tapi nyatanya belum sampai di tempat tujuan sudah berakhir. Dan rupanya harus cari ide lagi. Entah kenapa memdadak saya pengen bikin survey kecil-kecilan. Saya tantanglah mereka.

Kira-kira, banyak mana ya mobil hitam dan mobil putih? Gimana kalau kita hitung? Dan setelah berunding, mereka memutuskan membagi tugas kalo Mas bertugas menghitung mobil putih dan Adik mobil hitam.

Hasilnya? Dari perbatasan kalsel-kalteng hingga memasuki kota kapuas, jumlah mobil hitam lebih banyak, yaitu 64 mobil. Sedangkan mobil putih hanya 47.

Daerah lain? Kita coba esok hari ya, mungkin dalam perjalanan pulang ke Tanjung.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Thursday 9 November 2017

Belajar Menulis Indah

Malam ini, saya memilih mengisi me time saya dengan belajar menulis indah. Setelah penasaran dengan beberapa postingan di IG, saya pun akhirnya berani mencoba.

Pasca mengantar Duo Binar tidur dengan kegiatan bergantian membaca buku yang berjudul Pohon Kue Madu, saya memulai proyek (halah...) ini.

Lumayan lah, malam ini bisa menghasilkan tiga tulisan. Yang dua menggunakan pensil warna, yang satu pakai spidol sn*wm*an yang saya potong miring ujungnya.

Belum keren banget sih, makanya ga berani posting di IG, hehehe. Posting di IG itu kalo hasilnya keren dan eye catching. Pencitraan maksudnya. Tapi posting di blog pakai hape ga bisa masukin foto. Mesti langsung terhenti aplikasinya. Ya sudahlah, saya tulis dulu hasil kreasi saya malam ini. Besok-besok baru diperbaiki blognya.

#Tantangan10Hari
#day6
#Level9
#KuliahBunSayIIp
#ThinkCreative

Tuesday 7 November 2017

Panahan dari Sapu Lidi

Ibu, bolehkah aku bikin ini jadi panah? Tanya si mas sambil menunjukkan sapu lidi.

Boleh. Emang bisa?

Bisa lah.

Jadi apanya panah?

Jadi busurnya.

Boleh, ibu jadi pengen tau gimana caranya.

Nah kan gampang aja. Gini nih, ibu lihat ya...

Dan tring, ga sampai 10 menit, jadilah si busur panah.

Trus gimana cara mainnya? Tanya saya.

Bentar, kita bikin anak panah dulu.

Dari apa?

Dari ini... katanya sambil menilunjukkan sebatang lidi yang ujungnya sudah diberi peluru nerf.

Ternyata proses membuat anak panah lebih rumit daripada membuat busur. Dia harus mencoba beberapa kali hingga akhirnya menambahkan beberapa batang lidi lagi agar tidak terlalu lentur.

Dan jadilah sepasang mainan panahan.

***
#Tantangan10Hari
#day4
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative