Tuesday 1 August 2017

Berdamai Dengan Diri Sendiri

Astaghfirullah....

Entahlah, saya sendiri ga tau, kenapa saya begini. Masih suka iri dengan orang lain.
Lihat si A, yang bisa selalu mendampingi anak-anaknya berkegiatan.
Lihat si B, yang bisa berkreasi dan sukses dengan kegiatan masak-memasaknya.
Lihat si C, yang pandai mengolah berbagai kerajinan tangan.
Lihat si D, dengan rentetan kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak.
Lihat si E, yang tinggal di kota besar, dan segala kemudahan untuk mendapatkan berbagai informasi.
Lihat si F, yang mengabdikan dirinya di pelosok dan senantiasa menebarkan kebaikan.
Dan saya cemburu kepada A, B, C, D, E, F dan mungkin akan sampai Z.

Beberapa hari ini, saya merasa sungguh sangat tidak berharga.
Saya kembali mencoba merenung, mencari jawaban "benarkah jalan yang sudah saya tempuh ini?"

Mencoba flashback, dan banyak sekali jawaban-jawaban yang menguatkan.
Nikmatilah peranmu saat ini, jalankan saja dengan ikhlas.
Mba, tahu sarang laba-laba kan? Nah begitulah kita di dunia ini. Saling menghubungkan, saling bergandengan tangan, agar bisa menjadi sarang yang indah dan kuat. Mungkin kita merasa ga berarti, tapi mba tahu kan, kalau satu benang dari sarang itu rusak, maka rusaklah keseluruhan sarang. Dan yakinlah, bahwa kita adalah salah satu dari benang di sarang laba-laba itu.
Dan masih banyak lagi.

Dan saya masih mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri. Berusaha menikmati dan memaksimalkan peran saya, sebagai istri, anak, ibu, tetangga, teman, ...





No comments:

Post a Comment