Friday 1 April 2016

Ketika RIBA Merajalela

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. “(Ali-Imran: 130)
 
 
Riba, sesuatu yang diharamkan oleh Allah. Banyak ayat yang menjadi dasar haramnya riba, salah satunya yang tercantum diatas. Namun saat ini riba menjadi sesuatu yang 'biasa'. Orang tidak lagi takut mendekatinya, bahkan ada kebanggaan tersendiri jika sudah bersentuhan dengannya.

Para pelaku riba pun tidak sungkan-sungkan untuk merayu dan berpromosi dengan berbagai macam cara, mengemasnya semenarik mungkin, sehingga orang banyak yang tidak menyangka itu riba. begitu pula saya. Sebelumnya saya 'biasa' untuk membeli barang dengan cara kredit, seperti tupper**re, baju, dll. Ya, hal-hal yang ga terlalu penting seperti itu. Karena kalau ga beli pun saya ga bakalan mati. Sedikit demi sedikit saya sadar, mulai mengurangi konsumsi barang-barang konsumtif jika memang tidak perlu dan tidak ada budgetnya. Namun saya dan suami tetap menganggap berhutang ke bank - salah satu pelaku riba yang ada dimana saja - untuk membeli rumah adalah hal yang biasa. Kami menganggap tidak akan mampu membeli rumah dengan cash.

Dan beberapa bulan terakhir ini, alhamdulillah banget saya berkenalan dengan seseorang yang menjadi penggerak 'Pengusaha Tanpa Riba'. Walaupun saya belum berusaha, saya banyak mendapat ilmu tentang riba dari beliau. Saya mulai belajar lagi tentang apa itu riba, dan belajar pula menjauhinya. Ketika saya curhat tentang membeli rumah via KPR, dia hanya bilang "Allah tidak pernah meminta kita untuk memiliki rumah, namun jelas-jelas melarang riba. Cukup yakin saja, kalau kita mentaati perintahNya dan menjauhi laranganNya, kita tidak perlu khawatir. Hidup kita sudah dijamin." Saya merenung mendengar nasihatnya. Kalau dipikir-pikir iya juga ya. Hidup di dunia ini sudah ada jaminannya, asal kita mau berusaha. Yang belum jelas adalah nasib kita diakhirat nanti.

Workshop bisnis yang kemarin saya hadiri pun sponsorship utamanya adalah bank. Dan Bank tersebut mempromosikan salah satu produk unggulannya saat ini, yaitu Kredit Usaha Mikro, yang memang menyasar para pengusaha kelas menengah ke bawah. Diantara materi presentasinya pun, beliau tanpa malu menyebutkan "berhutanglah, karena dengan berhutang, kami bisa mendapat gaji".

Astaghfirullahhaladziiim... Sungguh berat godaan hidup di dunia ini. Tapi kita harus tetap mengikuti petunjuk yang sudah diberikan Allah kepada kita. Saya hanya berharap suatu saat riba yang sudah merajalela ini bisa mati. Saya juga berharap agar saya, keluarga dan teman-teman saya bebas dari jerat riba. Aamiin...


No comments:

Post a Comment