Tuesday 31 January 2017

Aku Mau Diantar Ayah

"Aku mau berangkat sama Ayah," teriak Adek pagi tadi saat akan berangkat ke sekolah. "Aku ga mau diantar Ibu."

"Adek, Ayah harus berangkat pagi-pagi, nanti Ayah terlambat kalau harus nungguin Adek," jawab saya sambil menenangkan. "Nah sekarang  mau diantar Ibu atau mau libur?"

"Aku mau diantar Ayah," lanjutnya sambil menangis.

"Adek hari ini bangun kesiangan. Kalau mau berangkat sama Ayah, berarti harus bangun pagi-pagi dan segera siap-siap."

Saya kemudian mengajaknya menyelesaikan sarapan, menggosok gigi dan cusss berangkat ke sekolah.

Di jalan, sambil bercerita ringan, saya mengajaknya mencari solusi. Saya katakan bahwa jam 7 Ayah harus sudah berangkat, kalau Adek mau berangkat diantar Ayah, berarti Ayah harus berangkat lebih pagi. Dan berarti bahwa si Adek harus bangun lebih pagi lagi.

"Jadi besok enaknya gimana?" tanya saya.

"Ibu bangunin aku pagi-pagi, biar aku bisa siap-siap."

"Kalau mau siap-siap, apa dulu yang mau dikerjakan?"

"Mandi trus sholat," jawabnya. "Aku boleh main ga Bu?"

"Ya boleh lah, tapi gimana kalau mainnya pas Adek sudah siap, sambil nunggu Ayah?"

***
Perbincangan kami berdua pagi tadi dalam perjalanan ke sekolah. Salah satu kaidah komunikasi produktif adalah mencari solusi, bukan fokus pada kesalahan. Saya dan Adek mencoba berdiskusi, bagaimana agar Adek bisa menyelesaikan semua persiapannya berangkat sekolah agar dapat berangkat pagi bersama Ayah.

Semoga esok hari, hasil diskusi kami bisa terlaksana dengan baik.

Aamiiiin....

#hari6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Monday 30 January 2017

Amanah

Sore itu, dalam sebuah pertemuan yang tidak kami sengaja, seorang teman bercerita. Beberapa rumah kontrakannya, ditinggalkan oleh yang kontrak tanpa pamit dan menyisakan tagihan listrik yang cukup banyak.

"Jadi serba salah. Ketika saya dan suami mau membantu orang-orang mencari tempat tinggal yang murah, agar mereka bisa sekedar bernaung dan kembali berusaha, saya malah yang kena tipu," ceritanya.

Saya pun jadi teringat bahwa saya pun mengalami hal yang sama 2 tahun lalu. Ketika itu saya dan kawan-kawan menyewa sebuah toko untuk memulai usaha. Tak selang berapa lama, datanglah tagihan listrik yang memberitahukan jumlah tagihan beserta ancaman akan diputus listriknya jika tidak segera dibayar. Karena jumlahnya tidak sampai 100 ribu, tagihan tersebut saya bayar, dan bulan depannya ketika saya membayar sewa kepada pemilik toko, saya pun menunjukkan bukti pembayaran listrik. Alhamdulillah, pemilik toko mengganti uang saya, karena memang bukan kesalahan saya. Urusan dengan penyewa toko sebelumnya saya serahkan kepada beliau.

Saya pun merasa miris. Bagaimana mungkin umat ini akan bangkit, dan usaha mereka akan berhasil, jika dalam hal kecil seperti ini saja mereka belum bisa menjaga kepercayaan. Jikalau memang ada kesulitan faktor ekonomi, mungkin akan lebih baik berterus terang kepada pemilik sewaan.

Sudah selayaknya kita kembali belajar, meneladani sikap Rasullullah yang diberi julukan Al Amin, yang artinya dapat dipercaya, bahkan sebelum beliau menjadi Nabi.

Dalam Islam, sifat amanah ini tidak hanya berlaku bagi hubungan sesama manusia, namun dengan Allah dan RasulNya, dan juga semua ciptaanNya. Dan siapapun kita, sebagai anak, orangtua, istri, suami, karyawan/anak buah/rakyat, pemimpin, rekan kerja, hendaknya kita bisa tetap menjaga amanah.

Allah SWT berfirman:

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا أَمٰنٰتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."
(QS. Al-Anfal: Ayat 27)

Siap menuju sukses dengan menjadi orang yang amanah? InsyaAllah.

#selfreminder

Clear and Clarify

"Assalamu'alaikum."

Terdengar suara lantang si Adek yang masih di depan pagar. Setelah meletakkan sepedanya, dia pun segera masuk ke rumah.

"Adek dari mana?" tanya saya.

"Dari rumah Raka, Raka punya mainan baru bu, helicopter yang pakai remote control. Aku bisa lho nerbangkan," ceritanya dengan bangga.

"Wah keren. Susah ga nerbangkannya?"

"Engga, gampang aja kok. Tapi tadi pas Raka main, helicopternya masuk selokan."

"Hwaaa, terus?"

"Dicuci sama Raka, sekarang masih dikeringkan. Makanya aku pulang."

"Ooohhh. Eh tapi tahu ga Dek, Ibu tadi bingung lho, pas bangun tidur, nyari Adek ga ada."

"Habisnya aku ga bisa tidur, jadi aku pergi aja."

"Em, gimana kalo mau pergi keluar rumah pamit dulu, biar Ibu ga bingung nyari."

"Kan Ibu sama Mas lagi tidur, jadi ga bisa pamit."

***
Dasar anak-anak ya. Kadang kita cemas, eh mereka enjoy aja. Haha...

Setelah Duo Binar mandi dan sholat ashar, mereka berdua saya ajak bercerita mengenai kisah Nabi Sulaiman dan burung Hud Hud. Kebetulan 2 hari yang lalu, kajian yang saya ikuti membahas mengenai kisah yang diabadikan dalam Al-Qur'an dalam Surah An Naml 20-23, tentang sikap pemimpin yang bijak dan rakyat yang baik.

Dalam kisah tersebut, diceritakan bahwa burung Hud Hud pergi tanpa pamit kepada Nabi Sulaiman. Dan reaksi Nabi Sulaiman adalah "akan menghukum dengan keras jika tidak membawa alasan yang tepat". Ternyata, dalam kisah ini, ada salah satu kaidah tentang komunikasi produktif, yaitu Clear and Clarify. Mengklarifikasi. Tidak serta marah marah karena rakyat melanggar aturan, namun ditanyakan terlebih dahulu alasannya. Jika memang alasannya kurang kuat, maka pantaslah untuk diberi hukuman.

Saya berusaha menerapkan kaidah Clear and Clarify kepada Adek saat dia pergi tanpa ijin. Namun saya juga berusaha menegaskan bahwa sebaiknya kalau mau pergi kemana-mana ijin dulu, agar tidak membuat orang di rumah menjadi khawatir.

"Kan tadi Ibu tidur," jawab Adek.

"Ibu kan bisa dibangunkan sayang,"

***

#hari5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Sunday 29 January 2017

KISS - Keep Information Short & Simple

"Astaghfirullah, ini kan sudah jam 6. Kenapa belum siap? Ayo cepet mandi, trus makan. Sudah siapin buku belum? Jangan lupa gosok giginya setelah makan."

Sering mengalami kejadian-kejadian seperti ini? Saya iya. Dulu. Hampir setiap hari. Bagaikan alarm yang terus menerus berbunyi. Begitu alarm berhenti, lanjut tidur lagi. Begitulah. Dicuekin.

Tapi, begitu saya mendapat materi mengenai komunikasi produktif di kelas bunda sayang, yang salah satu isinya adalah menyampaikan informasi yang singkat dan jelas, saya berusaha menerapkannya. Dan hasilnya? Voilaaa...

I : Dek, bentar lagi waktunya memanah. Stop dulu yuk mainnya. Kita beresin mainannya.
A : Emmm, ibu bantuin ya.
I : Ayo, sekarang kita kembalikan buku ke lemari ya.
A : Ayo
I : Nah sekarang masukkan legonya ke kotak
A : Sudah Bu
I : Sekarang Adek mandi, Ibu yang sapu lantai.

See? Bedanya? Ternyata mereka lebih mudah mengerjakan arahan jika menerima informasi yang singkat dan jelas. Tanpa omelan-omelan panjang. Dan yang jelas emosi tidak tersulut, yang kemudian membuat suasana menjadi tidak nyaman.

Jadi, membuat KISS - Keep Information Short & Simple itu perlu...

#hari4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Saturday 28 January 2017

Choose The Right Time

"Ayah, mesin cucinya ga mau muter, udah ku utak-atik sesuai buku petunjuk tetap ga mau juga," keluh saya ketika Ayah pulang kerja sore tadi.

"Kalau gitu besok coba kita hubungi tukang servisnya, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ke Tanjung," jawab Ayah.

"Nah, kenapa ga dilihat dulu, dicek apanya yang kira-kira error, baru hubungi tukang servisnya", lanjut saya.

"Ya, besok aja lah, kan baru pulang, masih capek," timpal Ayah.

Deg, ya, saya lupa menerapkan salah satu kaidah komunikasi produktif dengan pasangan, yaitu "choose the right time", makanya respon yang saya terima pun tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Untung si Ayah sabar, ga langsung mencak-mencak, ketika datang kerja dalam keadaan capek, ditambahi dengan keluhan-keluhan semacam ini.

Saatnya introspeksi diri, merubah diri, menjadi lebih baik, belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi. Belajar sabar, belajar menata emosi. Ingat, keledai tidak akan jatuh ke lubang yang sama. Ya masak kalah sama keledai :D

Semangat!!!

#hari3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Thursday 26 January 2017

Tak Akan Pernah Sama

Sungguh,
Tak akan pernah sama,
Orang tua yang pembelajar dan yang tidak
Jika seorang anak boleh memilih,
Dia akan memilih orang tua yang pembelajar

Sungguh,
Tak akan pernah sama,
Dokter yang pembelajar dan yang tidak
Jika seorang pasien bisa memilih,
Dia akan memilih dokter yang pembelajar

Sungguh,
Tak akan pernah sama,
Muslim yang pembelajar dan yang tidak
Jika saya bisa memilih,
Saya akan memilih teman muslim yang pembelajar

Belajarlah,
Belajarlah sepanjang waktu,
Apapun posisi dirimu
Kosongkan gelasmu
Bersihkan hatimu
Perbaiki selalu niatmu

Allah SWT berfirman:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
(QS. Al-'Alaq: Ayat 1)

#selfreminder

Berbicara Lemah Lembut, Salah Satu Ciri Penghuni Surga

Melanjutkan postingan kemarin, tentang pe-er kami sekeluarga, yaitu belajar berbicara dengan intonasi yang baik. Kebetulan saat istirahat siang tadi, saya mendengarkan ceramah singkat Ust Bahtiar Nasir melalui aplikasi SalingSapa.com dengan tema 'Masuk Surga Sekeluarga'.

Beberapa ciri penghuni surga adalah selalu menebarkan salam, dan berbicara dengan lemah lembut. Alhamdulillah, sore tadi kami mendapat kesempatan untuk berdiskusi tentang hal ini. Bahwa untuk dapat masuk surga, salah satu caranya adalah berbicara dengan intonasi yang baik dan ramah. Karena muslim yang paling baik adalah yang paling baik akhlaknya. Bagaimana bisa menjadi muslim yang paling baik akhlaknya jika masih senang berbicara dengan nada tinggi? Bukankah itu bisa membuat lawan bicara menjadi sedih atau bahkan sakit hati.

Kami sekeluarga berkomitmen untuk saling mengingatkan dan menasehati, agar selalu berbicara dengan lemah lembut, dengan harapan kami bisa 'Masuk Surga Sekeluarga'. Semoga kami bisa istiqamah.

Aamiiin...


#hari2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip

Wednesday 25 January 2017

Sehat dengan Superfood?

***
SCENE 1

Ibu, A sekarang suka minum SKM (susu kental manis), kira-kira boleh ga Bu? Tanya seorang teman, sambil menceritakan anaknya yang usia 7 th.
Berapa banyak? Kalo sesekali ga papa lah, jawab saya.
Sehari bisa sampai 5x Bu, jawabnya.
Hwaaa? Terkejut saya mendengarnya.
Coba dikurangi, bahaya itu. Konsumsi gula terlalu banyak efek jangka panjangnya buruk lho.
Habisnya dia ga mau minum susu formula lagi Bu.
Lho kalau dia ga mau ya sudah, ga usah dipaksa. Asal dia mau makan bervariasi aja insyaAllah ga papa.
Nah, saya takut Bu, kasihan kalo dia ga minum susu.
Kasihan kenapa?
Nanti kalau gampang sakit gimana?

***
SCENE 2

Lagi ngobrol dengan teman-teman kerja yang salah satunya jual minuman kesehatan (glutation + colagen via MLM)

Ayo dicoba. Enak lho rasanya. Atau sekalian gabung dengan bisnisnya? Lumayan lho aku sudah dapat xxx
Iseng saya menimpali. Nah nanti uang gaji habis buat beli minuman itu aja. Ga jadi makan sekeluarga.
Nah Ibu, masak ga pengen sehat? Minum ini bikin sehat lho Bu.

***
Sehat? Hanya dengan minum susu atau minuman kesehatan? Terus terang saya tidak percaya. Susu memang sehat, tapi menyerahkan kesehatan kepada konsumsi susu menurut saya salah. Sesehat apapun makanan, jika dikonsumsi berlebihan, tetap tidak baik.

Berbicara masalah kesehatan, harusnya Rasulullah menjadi salah satu panutan kita. Rasulullah adalah orang yang paling sehat, dan dalam hidupnya hanya pernah mengalami sakit 2x yaitu saat kena sihir, dan saat mau meninggal. Apa resepnya?
1. Sehat, tidak hanya jasmani. Rasulullah menjaga kesehatan jasmani, rohani, spiritual dengan baik
2. Makan halalan thoyyiban.
3. Tidak berlebihan. Rasulullah makan saat lapar, dan berhenti sebelum kenyang. Di salah satu sumber, saya pernah membaca bahwa Rasulullah tidak pernah mencampur makanan lenih dari 2 di dalam piringnya. Ga kaya kita, ada nasi, lauk (macem-macem), sayur, krupuk, sambel, dan lain-lain yang masih bisa dimasukkan.

Saya yakin, walaupun menurut Rasulullah, madu, habatussauda, susu, daging kambing, kurma, minyak zaitun, dan lain-lain itu sehat, Rasulullah tidak menyerahkan kesehatannya pada salah satu jenis makanan tersebut.

Ketika saya mengikuti online course tentang nutrisi di FutureLearn, ada salah satu materi yang membahas tentang superfood. Dan hasil diskusi pun menyatakan, bahwa superfood itu tidak ada. Nutrisi dapat terpenuhi dengan baik jika kita makan makanan yang bervariasi, dan tidak berlebihan.

Allah menciptakan segala sesuatu untuk saling melengkapi. Jadi masih percaya sehat dengan superfood? Saya tidak. Bagaimana dengan anda?

Kreasi Es Sirsak

Yeayyyy, hari ini dapat rejeki tak terduga. Alhamdulillah...

Sepulang dari pusling di Desa Walangkir, tepatnya di Duhat, saya beserta teman-teman yang sedang naik ambulan dan melewati kebun-kebun penduduk, mendadak melihat ibu yang sedang membawa 3 biji sirsak. Sontak saya minta kepada paman sopir ambulan untuk berhenti sejenak dan menanyakan apakah sirsak tersebut dijual.

Paman : Dijual kah sirsaknya?
Ibu : Iya
Paman : Berapa itu 3 biji?
Ibu : Nah, berapa yo? Sepuluh ribu aja gin
Saya : Hwaaa? Sepuluh ribu? Saya mau semua ya Bu. (Sambil menyerahkan uang 20 ribu, karena rasa ga tega, melihat 3 biji sirsak yang besar dan ranum hanya dihargai 10 ribu).
Ibu : Wah kebanyakan ini, sebentar ya saya carikan lagi.

Selang 5 menit kemudian, si Ibu sudah membawa 2 biji sirsak yang berukuran lebih kecil dan setengah matang. Beliau menyerahkan kepada kami dan ga mau diberi tambahan uang lagi. Cukup kata beliau.

Nah, rejeki nomplok kan. Sebanyak 5 biji sirsak kami bawa ke puskesmas. 1 biji yang sudah masak saya bawa pulang, dan 4 biji yang lain dibagi-bagi teman sepuskesmas.

Sesampainya di rumah. Saya dan Duo Binar segera mengeksekusi sirsak tadi. Kami memutuskan untuk membuat es sirsak. Cemilan yang mudah, murah, dan bergizi. Caranya? Daging buah sirsak yang telah dilepas satu per satu dicampur dengan rebusan air gula. Masukin deh ke cetakan. Masukkan freezer dan tunggu sampai beku. Tapi oh tapi, belum sampai benar-benar beku, rupanya Duo Binar sudah ga sabar...

Ketika Kakak Marah

"Arsya, jangan berisik. Aku ga bisa tidur," kata Bintang dengan nada suara tinggi.
Dan kemudian saya pun membalas "Mas, jangan bentak-bentak, ga baik itu," dengan nada yang tak kalah tinggi.

***
Siang yang seharusnya tenang karena mendung dan udara yang sejuk, ternyata tak sanggup mendinginkan hati dan kepala kami.

Ya, saya masih punya banyak pe-er mengenai komunikasi produktif. Kuliah bunda sayang mengenai komunikasi produktif dengan anak membuat saya merasa 'makjleb', terutama poin "kendalikan intonasi dan gunakan suara ramah". Si Kakak jadi bisa membentak karena sering mendengar saya bentak-bentak.

Karena anak-anak tak pernah salah mengcopy.

Saatnya mengevaluasi diri. Jika saya tak ingin mendengar Kakak membentak Adik, saya tentu harus memulai dengan belajar menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara dengan intonasi tinggi.

#hari1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Saturday 21 January 2017

Waspada Pre-eklampsia

Salah satu materi seminar hari Sabtu, 21 Januari 2017 di Hotel Aston Tanjung adalah mengenai pre-eklampsia.

Wednesday 18 January 2017

Ikan Hiu Halal atau Haram?

"Ibu, ikan hiu itu halal atau haram? Kata si X, ikan hiu itu haram, karena bertaring," celoteh Bintang pada suatu siang, saat pulang sekolah.

"Ehm, setau Ibu sih, semua hewan laut itu halal Mas, tapi nanti kita cari lagi yuk, setelah ganti baju."

Sunday 15 January 2017

Olahraga Apa? Saya Pilih Hula Hoop

Masih rajin olahraga ketika usia kepala 3 dan buntut udah berderet di belakang?
#ngaca

Thursday 12 January 2017

Kenapa Jempol Disebut Ibu Jari?

Ibu, kenapa jempol disebut ibu jari?
Widih, pertanyaan yang singkat dan padat, tapi perlu jawaban yang panjang kali lebar kali tinggi.

Monday 9 January 2017

Kulwap IIP Solo Raya #7 - Menjadi Ibu Profesional

 MENJADI IBU PROFESIONAL


Menjadi ibu professional tidak dibatasi apakah kita seorang ibu bekerja ataupun ibu rumah tangga, karena sesungguhnya kita semua adalah ibu bekerja, ibu yang bekerja di ranah domestik dan ibu yang bekerja di ranah publik.

Kulwap IIP Solo Raya #6 - GTM pada Batita

  Gerakan Tutup Mulut (GTM) Pada Batita

Sains Seru : Elektromagnet

Kita bikin percobaan apa ya hari ini?

Hmmm, kalau udah muncul pertanyaan seperti itu, langsung deh buka primbon. Buku Sains yang didapat Bintang ketika mengikuti Olimpiade Sains di acara Adaro, karya Bapak Abdullah Muzi Marpaung menjadi buku pegangan.

Wednesday 4 January 2017

Berani Jujur Itu Hebat

"Ibu ga boleh bohong" celetuk Bintang. 
"Kita jujur aja" jawab Arsya.

Haduh, ketahuan banget ya Ibunya suka bohong. Eh tapi baca dulu cerita lengkapnya...

Tuesday 3 January 2017

Serunya Ikut Super Quran Camp

Postingan pertama di tahun 2017, kisah singkat Duo Binar mengikuti Qur'an Camp.

Kami sekeluarga mengakhiri tahun 2016 dan mengawali tahun 2017 dengan mengikuti kegiatan Super Qur'an Camp di Ponpes Al Islam Kambitin Tabalong. Acara ini diadakan oleh ibu-ibu yang bingung bikin kegiatan untuk anak-anak yang sedang liburan dan mupeng banget dengan kegiatan qur'an camp yang banyak dilaksanakan di daerah lain. Kegiatan perdana di Tabalong ini bener-bener dadakan, tapi panitianya jos banget, dengan H-4 persiapan bisa bikin kegiatan yang bikin anak-anak ketagihan.