Angka kejadian obesitas terus meningkat. Jurnal yang dirilis
oleh Lancet menyebutkan bahwa terjadi kenaikan pesat jumlah penderita obesitas,
dari tahun 1980 sebanyak 875 juta menjadi 2,1 miliar pada tahun 2013, yang
berarti bahwa 1 dari 3 penduduk di dunia mengalami obesitas.
Amerika Serikat,
Cina dan Rusia menduduki peringkat teratas, sedangkan Indonesia menduduki
peringkat ke 10. Peningkatan jumlah penderita obesitas ini menjadikan obesitas
bukan lagi masalah individu, namun merupakan masalah yang kompleks.
Obesitas adalah
kondisi lemak tubuh yang berlebih. Dahulu BMI (Body Mass Index) digunakan sebagai alat untuk menentukan seseorang
mengalami obesitas atau tidak. BMI merupakan hasil pembagian antara berat badam
(kg) dengan tinggi badan kuadrat (m2). Orang dinyatakan mengalami obesitas jika
BMI nya 30 atau lebih.
Namun saat ini, BMI dinyatakan tidak lagi relevan untuk
menentukan apakah orang tersebut menderita obesitas atau tidak, karena BMI
tidak bisa menggambarkan massa otot atau daerah sebaran lemak berada. Seorang
atlet bisa memiliki BMI > 30 karena massa ototnya yang besar, atau orang
lanjut usia yang kehilangan banyak massa otot namun memiliki banyak massa lemak
namun BMI nya normal. Saat ini, yang lebih relevan digunakan untuk menghitung
obesitas adalah lingkar pinggang. Seseorang dinyatakan menderita obesitas jika
lingkar pinggangnya lebih dari 80cm untuk wanita dan lebih dari 94cm untuk
pria.
Penumpukan lemak di daerah pinggang akan menimbulkan banyak masalah.
Lemak adiposa ini akan memproduksi hormon dan zat aktif lainnya yang akan
mempengaruhi kinerja tubuh, contohnya kerja insulin dalam mengontrol kadar gula
darah, sehingga obesitas seringkali menyebabkan timbulnya Diabetes Mellitus
tipe 2. Masalah kesehatan lain yang bisa
timbul akibat obesitas antara lain hipertensi, penyakit jantung, sleep apnea,
arthritis, kanker, stress, dan juga infertilitas. Selain disebabkan oleh nutrisi berlebih dan kurangnya
aktivitas, obesitas juga berhubungan dengan faktor genetik, pengelolaan stress,
gaya hidup, dan juga penyakit seperti hipotiroid.
Apa yang harus kita lakukan jika kita menderita obesitas?
Lakukan langkah awal, catat dan tentukan apa yang bisa kita lakukan untuk
mengatasinya. Perbanyak konsumsi sayur dan buah, serta mengurangi junk food, gula dan garam. Menjadi lebih
aktif. Aktifitas apapun yang kita lakukan akan menjadi sangat berarti.
Penurunan 5% berat badan dalam 1 bulan memberikan banyak perubahan positif.
Hargai apa yang sudah dapat kita lakukan, dengan tetap fokus dan konsisten
menjalankannya. Konsultasikan dengan dokter dan nutrisionis jika memang
memerlukan.
Siap untuk menjadi lebih sehat?
Iya, ini seperti studi kasus temanku kalau gak salah, tentang pengaruh lingkar perut terhadap apa gitu... sepertinya terhadap obesitas. :) Nice sharing..
ReplyDeletemakasih sudah berkunjung mba vindy
DeleteWah lingkar pinggang kita berapa ya ^glup
ReplyDeletecek yuuuukkkk....
DeleteTapi sebaran lemak seseorang kan juga beda beda. Seorang pria cenderung numpuk lemak di perut sedang wanita di paha atau (maaf) pantat. Ig: Bravestore15
ReplyDeletebenar sekali mas Aris, oleh karena itu ada perbedaan kriteria obesitas pada pria dan wanita. wanita > 80cm dan pria > 94cm.
Deletetrima kasih kunjungannya
Tapi sebaran lemak seseorang kan juga beda beda. Seorang pria cenderung numpuk lemak di perut sedang wanita di paha atau (maaf) pantat. Ig: Bravestore15
ReplyDelete