Saturday 29 October 2016

Menjadi Ibu Profesional, Ibu Kebanggaan Keluarga

Materi Matrikulasi IIP minggu ke dua adalah Menjadi Ibu Profesional, Ibu Kebanggaan Keluarga.

WOW banget ya materinya. Rasanya kesentil, menjelang 10 tahun pernikanan, sudahkah saya menjadi seorang ibu yang profesional dan bisa dibangggakan oleh keluarga saya? Yaaa, saatnya untuk mengaca, dan  introspeksi (telat ga sih?).

Tahapan apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang Ibu Profesional? Menurut Ibu Septi Peni, ada 4 tahap yang harus kita lalui untuk menjadi seorang ibu yang profesional, yaitu :
a. Bunda Sayang. Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya b. Bunda Cekatan. Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.
c. Bunda Produktif. Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
d. Bunda Shaleha. Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.

Indikator keberhasilan Ibu Profesional adalah Menjadi "KEBANGGAN KELUARGA"
Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka.
Maka yang perlu ditanyakan adalah sebagai berikut :
BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?
BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga
BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?

Oleh karena itu, Nice Homework #2 kali ini, para peserta matrikulasi diminta untuk membuat Checklist Indikator Ibu Profesional, dengan panduan SMART yaitu Specifik (unik/detail), Measurable (terukur, contoh dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar), Achievable (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah), Realistic (berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari), Timebond (berikan batas waktu).
Berdasar materi yang telah diberikan, saya menyusun target-target yang ingin saya capai. Adapun target-target tersebut saya buat untuk dilaksanakan selama 90 hari dengan evaluasi setiap 7 hari.
Checklist Indikator Ibu Profesinal yang telah saya buat dapat di download di sini 
 
Semoga apa yang sudah saya impikan dan cita-citakan, dalam list ini bisa berjalan sesuai rencana, dan saya bisa istiqamah menjalankannya. Semangat!!! Semoga bisa menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga. Aamiiin.
 

Thursday 20 October 2016

Nice Homework 1 - Matrikulasi IIP Batch 2

Bismillahrirrahmanirrahim

Cerita teman-teman mengenai Kelas Matrikulasi yang diselenggarkan oleh Institut Ibu Profesional membuat saya "mupeng". Dan ketika kemudian info mengenai Kelas Matrikulasi Batch 2 keluar, saya merasa bahwa ini adalah salah satu jawaban. Jawaban untuk apa?

Nice Homework #1, mengenai ADAB MENUNTUT ILMU

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.

Ilmu yang ingin saya pelajari sesungguhnya sangat banyak, namun yang terpenting saat ini adalah ilmu untuk mengenal diri saya sendiri lebih mendalam. Saya merasa bahwa diri saya sangat 'moody'. Ketika sedang ramai mengenai 'crafting', saya tertarik untuk belajar. Ketika sedang ramai ilmu bercocok tanam dengan cara hidroponik dan membuat komposter, saya juga mencoba. Ketika dibuka kelas menulis, saya pun bergabung. Ketika ada info tentang kelas Bahasa Arab, saya mendaftar, dan Alhamdulillah bisa selesai namun saya merasa kurang maksimal. Dan masih banyak hal-hal lain yang saya ikuti. Namun seringkali hal-hal tersebut tidak konsisten saya jalankan. Bahkan ada yang berhenti sama sekali.

2. Alasan terkuat yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut

Saya merasa bahwa jika saya kurang fokus dan masih mencoba ini itu, saya tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. Saya ingin menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri saya, keluarga saya, lingkungan sekitar, dan juga sebagai bekal hidup saya di akhirat kelak. Saya berharap dengan menekuni ilmu untuk mengenal diri saya, saya bisa benar-benar mengenal siapa saya, apa kelebihan saya, apa kekurangan saya, apa yang benar-benar saya minati, sehingga saya bisa melangkah ke depan tanpa rasa ragu.

3. Strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut

Saat ini saya mengikuti kelas matrikulasi IIP, yang menurut testimoni teman-teman, dengan mengikuti kelas tersebut, kita bisa lebih mengenal siapa kita.
Saya juga berencana untuk mengikuti kelas talent mapping abah rama.
Merenung dan berdiskusi dengan teman-teman dekat untuk mendapatkan masukan, dalam hal apa saya tampak senang dan bahagia melakukan sesuatu.

 4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?

Selalu memperbaharui niat, karena terkadang saya masih suka melenceng niatnya di tengah jalan.
Berusaha mencatat ilmu yang telah saya dapatkan untuk mengikatnya.


Tanjung, 21 Oktober 2016



Friday 7 October 2016

Belajar Menerima Konsekuensi

Di sekolah, saat dijemput
Bintang : Ayo Sya, cepetan. Jangan main-main terus
Arsya : Iya iya *sambil naik ke motor

Dalam perjalanan pulang ke rumah
Ibu : Mas, kenapa marah-marah? Capek? Sakit? Lapar?
Bintang : Aku lapar
I : Lho, tadi makan apa engga di sekolah?
B : Aku ga mau makan di sekolah
I : Kenapa? Ga suka makanannya?
B : Engga, aku ga mau cuci piring
I : Ooooo. Tapi kenapa ga mau? Kan di rumah juga cuci piring?
B : Aku males lepas kaos kaki. Kalo di rumah kan ga pake kaos kaki
I : Oh ya sudah. Ga makan itu kan pilihanmu. Resikonya ya lapar. Kalo mau makan, ya resikonya harus cuci piring. Besok lagi terserah mau pilih yang mana, yang jelas ga boleh marah-marah kaya tadi.

***
Hidup adalah pilihan. Apapun pilihan kita, selalu ada konsekuensi yang mengikutinya. Anak-anak pun harus belajar menerima konsekuensi dari pilihan-pilihan mereka.


Tuesday 4 October 2016

Aku Ga Suka Matematika

"Aku ga suka matematika. Susah."

Hmmmm, pernah dengar kata-kata diatas? Sekitar 2 bulanan ini saya sering mendengarnya dari si kakak. Rasa tidak sukanya kadang berujung sampai tidak mau sekolah jika ada jadwal pelajaran matematika.

Pusing? Iya, saya pusing tujuh keliling. Awalnya sih saya ijinkan untuk tidak masuk sekolah, tapi kan ga mungkin terus-terusan seperti ini. Sempat kepikiran untuk stop sekolah dan homeschooling aja, tapi apa iya saya sudah yakin? Kalau nanti dalam perjalanan ternyata emaknya dulu yang galau kan jadi repot. 

Tapi hal ini jadi tantangan buat saya, bagaimana caranya membuat dan mengajarkan matematika menjadi menyenangkan. Tugas lainnya adalah menyadarkan si kakak bahwa kemampuan dasar matematika (tambah kurang kali bagi) itu diperlukan sampai kapanpun.

Mbah google dan eyang youtube cukup membantu untuk mendapatkan tips-tipsnya. Besok coba dipraktekkan. Bismillah, semoga berhasil...

Sunday 2 October 2016

Upgrade Selalu Imanmu dan Ilmumu

Marwah Daud Ibrahim. Saya mengenalnya melalui bukunya yang berjudul Menata Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD). Buku ini saya dapat dari salah seorang teman ketika saya masih duduk di bangku kuliah. Menurut saya, beliau sungguh luar biasa. Bagaimana perjuangan beliau dari pelosok Sulawesi hingga ke benua Amerika, dan menjadi salah satu mahasiswa yang lulus tercepat walaupun dalam keadaan hamil. Dan saya terkagum-kagum dengan cara beliau memetakan hidupnya.

Kasus yang menimpa beliau akhir-akhir ini, saya turut prihatin. Dan kadang tak habis pikir. Mengapa beliau yang menurut saya sangat cerdas, bisa tersandung kasus yang 'ga masuk akal'.

Saya pun teringat dengan ceramah Ust. Bachtiar Nasir, yang berjudul Menjadi Generasi Qur'ani yang Berprestasi. Ciri generasi qur'ani adalah (1) mentauhidkan Allah. Benar-benar hanya menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan yang lain (2) memiliki akhlak yang baik kepada Allah, Rasul, orangtua, guru dan makhluk Allah yang lain.

Yaaaaa, ini kuncinya. Allah menyandingkan Iman dengan Ilmu. Ilmu sehebat apapun, jika tidak disertai iman, akan menyebabkan sebuah kerusakan. Begitu juga iman, yang harus diikuti dengan ilmu agar tidak tersesat. Karena, Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat lebih tinggi seperti yang tercantum dalam firmanNya QS Al-Mujaadilah : 11 "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat".

Jadi, yuk upgrade selalu Imanmu dan Ilmumu.