Thursday 18 February 2016

Sarapan Apa?

 
Anda dan keluarga terbiasa sarapan? Apa menu sarapan Anda?
Kedua jagoan saya terbiasa makan pagi. Kadang malah setelah bangun tidur dan sholat subuh langsung minta makan. Padahal saya orangnya suka malas-malasan. Jadinya menu sarapan mereka tidak terlalu banyak variasi. Telur dadar, telur ceplok, orak arik telur, nasi goreng, dan beberapa masakan sederhana lainnya.

Di Inggris, pernah dilakukan serangkaian penelitian terhadap 600 orang murid mengenai pengaruh kebiasaan sarapan dan performa anak di sekolah. Hasilnya, dibandingkan rekannya yang terbiasa menyantap sarapan, anak-anak yang tidak pernah makan pagi ternyata lebih sulit berkonsentrasi, lambat menanggapi, dan memiliki perhatian amat rendah terhadap pelajaran. Gerak-gerik mereka juga lebih lamban dan cenderung lekas tersinggung. Karena banyaknya manfaat sarapan itulah, saya membiasakan 2 krucil sarapan walaupun menunya seadanya.

Sabtu yang lalu, pengajian yang rutin saya ikuti menghadirkan seorang hafidzah sebagai narasumber. Beliau berumur 23 tahun, dan baru menyelesaikan program tahfidznya di suatu kota di Jawa Tengah hanya dalam waktu 40 hari. WOW banget kan??? Setelah sesi sharing dan memberikan tips-tips menghafal Al-Qur'an, beliau berpesan, "Untuk ibu-ibu dan para calon ibu, nanti jangan lupa ya, siapkan juga sarapan ruhani untuk anaknya. Jangan cuma sibuk dengan sarapan berupa makanan aja. Biasakan anak-anak membaca Al-Qur'an atau mendengar tilawah orangtuanya, atau mendengar murattal".

Olalaaaaa, serasa ditampar nih. Biar bangun dari pingsan. Kemana aja selama ini? Padahal sudah disebutkan sama WHO bahwa "Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity", yang meliputi 3 komponen penting, yaitu sehat jasmani, sehat mental dan sehat secara spiritual. 

Tuh kan, ada jasmani, mental dan spiritual? Tapi kebanyakan dari kita (aku aja kaliiii) hanya sibuk memikirkan sehat jasmani saja. Menyiapkan sarapan jasmani saja. Ternyata mental dan spiritual pun harus diberi sarapan. Bentuk sarapannya? Pelukan, ciuman dan sapaan sayang kepada anak-anak dan pasangan bisa menjadi sarapan mental untuk mereka. Sedangkan lantunan surat cinta dari yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang bisa menjadi sarapan untuk spiritual kita. Dengan berbekal 3 sarapan diatas, InsyaAllah kita dan anak-anak akan siap menghadapi kehidupan di hari itu.

Jadi, apa menu sarapan Anda dan keluarga esok hari? Siap untuk menjadi manusia yang sehat seutuhnya?




1 comment:

  1. Saya sarapan kdng di jalan atau commuter line yg simple aja kayak roti heheheh

    ReplyDelete