Wednesday 29 June 2016

STOP HUTANG DAN RIBA



Mengikuti salah satu kegiatan #dakwahrombongan1 Kalsel yang bersama warga Kampoeng Syarea World dan Ustadz Samsul Arifin pada tanggal 11 Juni 2016 di Hotel Jelita Tanjung, saya terkejut bahwa ternyata banyak sekali mudhorotnya hutang dan riba. Yang saya tahu selama ini, hutang memang tidak baik, tapi saya tidak mengira bahwa ternyata setelah di list bahayanya banyak sekali, dan mencakup bahaya di dunia dan di akhirat. Apa saja bahayanya? Berikut ini sedikit resume dari materi yang disampaikan Ustadz Samsul Arifin.

 

 
Kebodohan orang-orang yang berhutang

·        Membayar kepastian dengan ketidakpastian
Adanya kepastian dari cicilan yang harus kita bayarkan tiap bulan, namun uang yang digunakan untuk membayar cicilan belum pasti ada.

·         Memaksakan diri melebihi kemampuan atau kapasitas
Orang yang berhutang sebenarnya belum mampu, namun memaksakan diri. Misalnya orang yang mengembangkan bisnisnya dengan hutang. Ketika sukses membuka minimarket 1 cabang, lama kelamaan bisnis minimarketnya berkembang menjadi 3 cabang. Kemudian tertarik untuk berhutang agar bisa membuka 10 cabang sekaligus. Owner minimarket tersebut padahal belum teruji menangani minimarket sejumlah 4 s/d 10. Owner tersebut memaksakan diri, seperti bayi yang tidak melewati tahapannya, dari merangkak yang kemudian berdiri, namun dari merangkak langsung disuruh berlari.

·         Tabiat buruk hutang di dunia
1.          Candu, bikin ketagihan
2.          Selalu bertambah jumlahnya
3.          Menambah beban kehidupan (emosi dan psikologis)
4.          Tidak memiliki masa depan yang cerah, karena memiliki beban di masa lalu, sehingga tidak sempat memikirkan masa depan.
5.          Gelisah pada malam hari
6.          Terhina pada siang hari, dikejar-kejar para penagih hutang
7.          Jalan buntu, dan akhirnya mencari jalan keluar dengan mencari hutangan lagi
8.          Terjebak perbuatan kriminal, agar bisa membayar cicilan
9.          Terjebak perbuatan syirik, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang
10.      Hilangnya kemesraan dengan keluarga
11.      Terpuruk
12.      Terbiasa berdusta jika berbicara
13.      Ingkar bila berjanji

“Sesungguhnya seseorang yang (biasa) berhutang, 
jika dia berbicara maka dia berdusta,
jika dia berjanji maka dia mengingkarinya
(HR Al-Bukhaari no. 832 dan Muslim no. 1325/589)

14.      Kehilangan fokus dalam hidup, karena harus fokus bayar hutang
15.      Tidak dijamin kebahagiaannya à uang masuk rekening langsung untuk bayar hutang, lupa dengan kewajiban keluarga

·         Tabiat buruk hutang di akhirat

  1.  Tidak pernah mendapat syafaat dari Rasulullah SAW 
  2. Jiwa seorang mukmin akan tergadai dengan hutang-hutangny
  3. Diakhirat tidak ada dinar dan dirham. Tidak ada harta untuk membayar hutang, jadi hutang akan dibayar dengan amal sholeh yang dia lakukan
  4. Jika amal sholeh yang dia punya sufdah habis untuk membayar hutang, maka dia akan dilempari dengan hutang-hutangnya
  5. Orang yang punya hutang tidak akan masuk syurga walaupun mati syahid

***
Hukum asal dari berhutang adalah boleh (jaa-iz). Allah subhaanahu wa ta’aala menyebutkan sebagian adab berhutang di dalam Al-Qur’an. Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:

Hai orang-orang yang beriman! Apabila kalian ber-mu’aamalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya.” 
(QS Al-Baqarah: 282)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berhutang. Di akhir hayat beliau, beliau masih memiliki hutang kepada seorang Yahudi, dan hutang beliau dibayarkan dengan baju besi yang digadaikan kepada orang tersebut.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallaahu’anhaa, bahwasanya dia berkata:

 Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam membeli makanan dari seorang
Yahudi dengan tidak tunai, kemudian beliau menggadaikan baju besinya
(HR Al-Bukhari no. 2200)

***

Dan yang lebih buruk lagi, hampir semua hutang yang ada saat ini adalah RIBA.
Riba itu ada 73 pintu, dan yang paling ringan adalah seperti orang yang berzina dengan ibunya. Seperti yang terdapat dalam hadist di bawah ini.

Riba itu ada 73 pintu, yang paling ringan, seperti orang yang berzina dengan ibunya.
Dan riba yang paling riba adalah kehormatan seorang muslim. 
(HR. Hakim 2259 dan dishahihkan ad-Dzahabi).

Sayangnya penjelasan Ustadz Samsul Arifin tentang riba bersambung keesokan harinya, dan kebetulan saya tidak bisa mengikuti karena tidak bisa ijin dari tempat kerja.


***
Saya sampai saat ini juga belum terbebas dari hutang dan riba, namun saya dan suami InsyaAllah berazzam agar kami segera bebas dari riba dan tidak akan mengulanginya. 

Semoga kita semua bisa terhindar dari jeratan hutang dan riba. Aamiiin... 


No comments:

Post a Comment