Saturday 23 January 2016

Rangkuman Materi Halaqah Silsilah Ilmiyah 4 : Mengenal Agama Islam

4.1. Pengertian Islam


Islam secara bahasa adalah penyerahan diri.
Islam secara istilah syariat adalah penyerahan ibadah hanya kepada Allah SWT semata.



Orang nasrani dikatakan masuk ke dalam agama islam apabila meninggalkan penyembahan terhadap Nabi Isa AS dan juga ibunya Maryam dan menyerahkan dirinya  hanya kepada Allah SWT.

Seorang yang beragama islam adalah orang yang menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allah SWT semata, tidak menyerahkan sebagian ibadah kepada siapapun selain Allah SWT, baik seorang nabi, malaikat, jin, seorang yang sholeh, kepada batu, pohon dan lain-lain.

Oleh karena itu syarat masuk agama islam adalah syahadat laa ilaaha illallah dan juga syahadat muhammadurrasulullah.

Syahadat laa ilaaha illallah artinya adalah persaksian bahwa tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allah SWT. Orang yang sudah mengucapkan laa ilaaha illallah dan kemudian menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah SWT maka berarti dia belum memahami makna islam atau memahami tapi melanggarnya. Dan keduanya adalah musibah.



4.2 Agama Para Nabi Adalah Islam


Islam yang artinya penyerahan ibadah hanya kepada Allah SWT adalah agama para nabi. Agama mereka satu, yaitu islam.

Berkata Nabi Ibrahim AS
"Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam" (QS. Al-Baqarah : 131)

Beliau dan juga Nabi Ya'kub berwasiat kepada anak-anaknya
"Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim" (QS. Al-Baqarah : 132)

Berkata murid-murid Nabi Isa AS kepada beliau
"Kamilah penolong agama Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim" (QS. Ali Imran : 52)

Nabi Musa AS berkata kepada kaumnya
"Wahai kaumku, apabila kamu beriman kepada Allah SWT, maka bertawakallah kepadaNya, jika kamu benar-benar muslim" (QS. Yunus : 84)

Di dalam suratnya, Nabi Sulaiman AS berkata kepada Ratu Balqis
"Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri" (QS. An-Naml : 31)

Inilah agama para nabi dan agama para pengikut mereka dan Allah SWT tidak menerima kecuali agam islam.

Innaddina indallahil islam
sesungguhnya agama yang benar disisi Allah SWT adalah islam

Dan barangsiaa yang mencari selain agama islam maka tidak akan diterima darinya dan dia diakhirat termasuk orang orang yang merugi.

Rasulullah bersabda
"Para nabi adalah saudara sebapak dan ibu-ibu mereka berbeda dan agama mereka satu" (HR Bukhari Muslim)



4.3. Yang Membedakan Diantara Para Nabi


Para nabi beragama islam, menyerahkan dirinya hanya kepada Allah SWT.

Yang membedakan antara agama islam yang dibawa seorang nabi dengan yang dibawa oleh nabi yang lain adalah tentang tata cara beribadah dan juga halal dan haram. Terkadang satu ibadah memiliki nama yang sama akan tetapi tata caranya berbeda. Terkadang sesuatu yang diharamkan atas satu umat dihalalkan bagi umat yang lain. Semua ini sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan dari Allah SWT, dzat yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana.

Allah SWT berfirman
"Kami telah jadikan masing-masing dari kalian syariat dan juga cara" (QS. Al-Maidah : 48)

Rasulullah bersabda
"Para nabi adalah saudara satu bapak, ibu-ibu mereka berbeda, akan tetapi agama mereka satu" (HR Bukhari Muslim)

Dan yang dimaksud dengan ibu-ibu mereka berbeda adalah syariat mereka berbeda.

Shalat dan zakat telah disyariatkan kepada umat sebelum nabi muhammad.

Allah SWT berfirman tentang Nabi Ismail
"Dan dia menyuruh keluarganya untuk melaksanakan shalat dan menunaikan zakat" (QS Maryam : 55)

Nabi Isa berkata "Dia memerintahkan kepadaku shalat dan zakat selama aku hidup" (QS Maryam : 31)

Namun shalat diatas tempat terbuka, diluar tempat khusus ibadah hanya disyariatkan di dalam agama islam yang dibawa Muhammad Rasulullah SAW.

Demikian pula rampasan perang diharamkan bagi umat umat sebelum kita dan dihalalkan bagi kita.

Rasulullah bersabda
"Dan telah dijaduikan bagiku, tanah ini, bumi ini sebagai masjid dan alat untuk bersuci, maka siapa saja diantara umatku yang mendapatkan waktu shalat maka hendaknya dia shalat. Dan telah dihalalkan bagiku rampasan perang dan tidak dihalakan bagi seorang pun sebelumku" (HR Bukhari Muslim)


4.4 Keutamaan Syariat Nabi Muhammad


Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki syariat sebelumnya.

Diantara keutamaannya adalah:

1. Syariat beliau adalah untuk seluruh umat manusia
Allah berfirman
"Katakanlah wahai manusia, sesungguhnya aku adalah Rasulullah untuk kalian semuanya" (QS. Al-A'raf : 158)

Wajib untuk setiap orang yang mendengar diutusnya Rasulullah SAW untuk beriman dengan beliau. Barangsiapa yang tidak beriman dengan beliau setelah diutusnya beliau maka dia adalah kafir meskipun dia mengikuti syariat seorang nabi sebelum Rasulullah SAW.

Rasulullah bersabda
"Demi dzat yang jiwa Muhammad ada ditanganNya, tidaklah diriku mendengar seorang pun dari umat ini baik yahudi maupun nasrani kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan apa yang aku bawa kecuali dia termasuk penduduk neraka" (HR Muslim)

2. Syariat yang paling sempurna
Rasulullah SAW bersabda
"Tidak ada sesuatu yang mendekatkan dengan surga dan menjauhkan dari neraka kecuali sudah diterangkan kepada kalian" (HR At Tabrani dlm al mu'jamil kabir)

Datang beberapa orang yahudi kepada Salman al Farisi dan mengatakan "Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai tata cara buang air kecil" (HR Muslim).

Apabila permasalakan yang dianggap sepele oleh manusia diajarkan oleh islam, maka bagaimana dengan permasalahan yang lain yang lebih besar?

Islam mengajarkan aqidah kepada Allah SWT, akhlak kepada manusia, tata cara berdagang, makanan yang halal, makanan yang haram,  dan sebagainya, oleh karena itu seorang muslim hendaknya bersyukur atas nikmat hidayah yang satu ini ketika banyak manusia yang tidak mendapatkannya.



4.5 Tingkatan Tingkatan Di Dalam Islam


Dalam hadist, Umar bin Khatab, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, datang malaikat Jibril yang menjelma menjadi seorang laki laki dengan izin Allah SWT, dan bertanya kepada Rasulullah SAW tentang beberapa pertanyaan, diantaranya pertanyaan apa itu islam, iman, dan juga ihsan.

Maka Rasulullah SAW menjawab satu persatu pertanyaan tersebut kemudian diakhir hadits, Rasulullah berkata "Sesungguhnya dia adalah Jibril yang datang kepada kalian dan mengajarkan agama kalian".

Di dalam hadist ini disebutkan tiga tingkatan dalam agama yaitu islam iman dan ihsan.
Iman lebih tinggi dari pada islam, dan ihsan lebih tinggi daripada iman.

Islam berkaitan dengan amalan dzahir, sedangkan iman berkaitan dengan amalan bathin. Adapun ihsan adalah puncak dari amalan dzahir maupun bathin. Orang yang sampai derajat ihsan berarti dia telah mencapai derajat yang paling tinggi di dalam derajat islam dan juga iman.

Setiap orang yang beriman dia adalah orang islam, tetapi tidak semua orang yang islam dia beriman.

Allah berfirman
Orang-orang Arab Badui berkata, "Kami telah beriman." Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, "Kami telah tunduk (Islam)" karena iman belum masuk ke dalam hatimu. (QS. Al-Hujurat : 14)

Mereka berkata, di awal mereka masuk islam bahwa mereka sudah sampai derajat keimanan, maka mereka pun diperintahkan untuk mengatakan kami telah islam. Karena hakekat keimanan belum masuk di dalam hati-hati mereka.

Dan masing-masing ketiga tingkatan tersebut memiliki rukun sedangkan rukun adalah yang tepenting atau terkuat dari sesuatu.


4.6. Rukun Islam


Syariat islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW terdiri dari amalan yang dzahir dan juga amalan yang bathin.

Amalan yang dzahir yang paling penting adalah rukun islam yang jumlahnya ada 5, yang tercantum dalam sabda nabi :
"Islam adalah engkau bersyahadat laa ilaaha illallah dan bahwasanya Muhammad Rasulullah dan mendirikan sholat, membayat zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan menunaikan haji apabila engkau mampu menuju ke sana" (HR. Muslim)

Pertama adalah persaksian bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah SAW, dan maknanya telah diterangkan dalam silsilah 1-3.

Yang kedua mendirikan sholat 5 waktu dan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang dewasa dan juga berakal, barangsiapa yang mengingkari kewajiban sholat maka dia telah kafir, dan barangsiapa yang meninggalkannya karena malas padahal mengakui kewajiban tersebut, maka dia berada dalam bahaya yang besar, karena para ulama berselisih tentang kekafiran orang tersebut.

Yang ketiga membayar zakat, hukumnya adalah wajib sebagaimana shalat 5 waktu, hukumnya juga wajib bagi orang orang yang terpenuhi sarat syarat wajibnya, dan hikmahnya adalah membersihkan jiwa dan juga harta seseorang.

Yang keempat berpuasa di bulan ramadhan, wajib bagi seorang muslim yang dewasa berakal dan memiliki kemampuan dan juga tidak memiliki penghalang, seperti haid dan juga nifas.

Yang kelima menunaikan ibadah haji hukumnya wajib sekali dilakukan seumur hidup bagi orang yang mampu pergi kesana.

Dan seorang muslim dan muslimah hendaknya menaruh perhatian yang besar kepada rukun islam ini.


4.7 Rukun Iman


Amalan bathin yang paling penting di dalam syariat islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah rukun iman yang jumlahnya ada 6. Sebagaimana sabda nabi yang ketika ditanya apa itu iman.

Engkau beriman kepada Allah swt, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir, yang baik maupun yang buruk. (HR Muslim)

Beriman kepada Allah SWT telah dibahas di dalam halaqah silsilah ilmiyah yang pertama dan kedua.

Beriman kepada malaikat adalah beriman dengan keberadaannya, beriman dengan nama-nama sebagian mereka, beriman dengan sifat-sifat malaikat, dan beriman dengan tugas-tugas mereka yang yang tersebut di dalam Al-Quran dan juga hadist yang shahih.

Beriman kepada kitab-kitab adalah beriman bahwa kitab-kitab tersebut berasal dari Allah SWT, berisi petunjuk bagi manusia, beriman dengan sebagian nama-nama dari kitab-kitab yang sudah Allah SWT turunkan, seperti shukhuf Ibrahim, Zabur, Taurat, Injil, dan juga Al-Quran.

Beriman kepada rasul adalah beriman bahwa kerasulan adalah pilihan semata dari Allah SWT, beriman bahwa rasul adalah sebaik-baik manusia, beriman dengan beberapa kekhususan para rasul AS, beriman bahwasanya dakwah mereka satu, dan lain-lain.

Beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir, seperti fitnah kubur, nikmat dan juga adzab kubur, tanda-tanda dekatnya hati kiamat, ditiupnya sangkakala, kebangkitan manusia, sampai masuknya manusia ke dalam surga ataupun neraka.

Yang terakhir, beriman kepada taqdir adalah beriman bahwasanya Allah SWT mengetahui segala sesuatu, menulis segala sesuatu, dan terjadi segala sesuatu dengan kehendak Allah SWT, dan dialah Allah SWT yang menciptakan segala sesuatu.

Hendaknya seorang muslim dan muslimah memberikan perhatian yang besar dalam rukun iman ini.


4.8 Pengertian Ihsan


Ihsan adalah tingkatan di dalam agama yang paling tinggi.
Secara bahasa ihsan adalah perbuatan sebaik mungkin ketika melakukan sesuatu. Adapun secara syariat maknanya adalah menperbaiki amal dan ibadah kepada Allah SWT karena dia merasa diawasi dan dilihat oleh Allah  SWT.

Di dalam hadist, Jibril AS, Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya apa itu ihsan.
"Engkau beribadah kepada Allah SWT seakan-akan engkau melihatNya. Maka apabila engkau tidak melihatnya maka sesungguhnya Dia melihatmu"

Orang yang beribadah seakan melihat Allah SWT atau merasa dilihat Allah SWT, baik dzahir maupun bathinnya. Maka dia akan beramal seikhlas mungkin.

Mungkin dengan ajaran Nabi, dia akan meninggalkan kemaksiatan, baik kemaksiatan yang dilakukan oleh hati, lisan maupun anggota badan yang lain.

Allah SWT berfirman :
"Dan tidaklah kamu dalam suatu keadaan dan tidaklah kamu membaca Al-Quran dan tidaklah kalian mengamalkan sebuah amalan kecuali Kami mengetahuinya. Ketika kalian mengamalkannya dan tidak luput dari Rabmu, sesuatu sebesar dzarrah pun dibumi maupun dilangit, dan tidak ada sesuatu yang lebih kecil dari itu dan tidak lebih besar kecuali ada di dalam kitab yang jelas." (QS Yunus : 61)

Dan Allah SWT berfirman :
"Katakanlah, seandainya kalian menyembunyikan apa yang ada dalam dada kalian, atau kalian menampakkannya, maka Allah SWT mengetahuinya. Dan Allah SWT mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi. Dan Allah SWT Maha Mampu melakukan segala sesuatu." (QS. Ali-Imran :29)



Adis
Tabalong, 25 Januari 2016


No comments:

Post a Comment