Tuesday 31 May 2016

Do'akan Aku Selalu Sayang

"Do'akan aku selalu Sayang."


Hari ini, ketika lagi ngobrol santai dengan Ayah, Ayah pun lapor, kalau dalam 1 bulan terakhir ini adalah bulan-bulan penuh godaan. Kok bisa? Karena sedang ada pelaksanaan Sensus Ekonomi, yang berarti banyak mitra kerja yang bolak-balik datang ke kantor, dan tentunya yang jadi mitra adalah orang-orang yang masih fresh, ya semangatnya, ya ilmunya, ya wajahnya, hihihi. Jauhlah sama saya (ya kan saya di rumah, dia di kantor :D). Eh tapi beneran lho, saya mengaku kalo umur saya masih 17 tahun, (tapi pakai rumus 2n ya)
Ayah pun bercerita kalau hanya saya -istri- yang ga pernah ke kantor, yang lain bahkan sempat beberapa kali datang untuk memastikan bahwa suaminya 'aman'. Bukan apa-apa sih, tapi memang saya ga ada insting dan feeling yang mengarah ke sana (percaya kan kalo antena istri ini tingginya minta ampun, dan kalo ada bencana mengancam, pasti merasakan). Kalau saya merasa, mungkin bisa terjadi perang baratayudha :D.


***
Sungguh, kemampuan kita sebagai seorang manusia sangat terbatas. Kita tidak akan bisa mengawasi kemana saja suami pergi, apa yang dilakukan suami, dan apa yang ada di hati suami. Namun ada
satu kalimat yang senantiasa saya ingat sampai saat ini ketika saya mengakhiri pelatihan kedinasan di luar kota selama kurang lebih satu minggu. Ya, pesan sang Bapak narasumber kepada kami yang kebetulan pesertanya hampir semuanya perempuan. "Selalu do'akan suamimu, seperti yang selalu saya minta kepada istri saya tercinta - do'akan aku selalu sayang -. Karena godaan akan selalu ada dimana saja."

Sungguh, godaan yang dimaksud bukan hanya wanita, walaupun sesungguhnya godaan terbesar bagi seorang laki-laki adalah wanita, namun bisa juga godaan itu berupa harta, jabatan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ingatlah untuk selalu mendo'akan suami. Mintalah pada Allah agar suami selalu terhindar dari segala sesuatu yang haram, agar terhindar dari segala sesuatu yang bukan haknya, agar selalu menjadi hamba yang bersyukur, agar selalu mendapat limpahan nikmat iman. Karena tentu cita-cita bagi setiap pasangan adalah kembali bersama ketika di surga.

source : pixabay


#selfreminder

2 comments:

  1. Hehe saya juga ga ngecek2 gt mbak. Bismillah, semoga suami bekerja memang berniat untuk bekerja dan mencari nafkah buat keluarga. Dulu ada yg tanya sama saya, suamimu mana? Kerja. Kamu percaya sama dia? Yah kalo ga percaya, ngapain saya nikah sama dia.. hehe lagian sdh sama sama dewasa, tahu mana yg baik dan gak kan. :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba, modal saling percaya. makasih udah mampir..

      Delete