Tuesday 24 May 2016

Surat Cinta

"Ini surat buat Ibu", kata si Mas sambil menyerahkan sebuah amplop putih ketika pulang sekolah.

"Surat dari siapa Mas? Dari sekolah?"

"Ibu baca aja", jawabnya singkat.

Duh, bikin penasaran. Ga biasanya surat-surat dari sekolah ini pakai amplop. Jangan-jangan ada apa-apa. Udah mikir yang aneh-aneh aja. Langsung dibuka deh amplopnya, dan saya langsung tersenyum lega plus bahagia ketika melihat lipatan kertas dengan coretan tulisan tangannya.

"Wah, ternyata Mas to yang nulis surat?"

"Iya. Ibu udah baca? Bagus ga?"

"Bentar ya Ibu baca dulu."

Sederhana. Dia menceritakan kegiatannya di sekolah pagi tadi. Tentang belajar matematika, belajar bahasa Indonesia, dan makan bakwan. Tapi membuat saya sangat berbunga-bunga, karena dia mau bercerita kepada saya, karena dia sudah mau menulis panjang, karena tulisannya sudah mulai rapi ga naik turun gunung lagi, dan alasan-alasan lain.

"Ibu suka, makasih ya Mas. Suratnya bagus nih, tulisannya juga udah mulai rapi. Ibu mau deh kalo besok dapat surat lagi."

"Ya liat besok aja, kalo tanganku ga capek aku mau aja nulis surat", jawabnya singkat dan cuek.

"Eh, tapi Mas dapat amplop dari mana?"

"Itu, yang di meja Ayah, aku tadi pagi ambil," jawabnya sambil nyengir.




No comments:

Post a Comment