Wednesday 18 May 2016

Nenek Moyangku Seorang Pelaut

"Neneknya ngapain Bu kok menerjang ombak? Beraninya dia".



image : flickr.com

Haflah Akhirusanah PAUD IT Rumah Lebah telah berakhir, dan artinya si Adik dinyatakan lulus TK dan bersiap untuk masuk ke SD. Salah satu kegiatan di acara Haflah tersebut adalah pembacaaan biodata anak, termasuk cita-citanya. Dan cita-cita si Adik saat dibacakan adalah "TENTARA".

"Eh, kok tadi pas dibacain, cita-citanya tentara. Emang Adik mau jadi tentara?" tanya saya.

"Iyaaaa, mmmm tapi boleh ga Bu jadi tentara sambil jualan?" tanyanya lebih lanjut. Cita-citanya yang saya tahu selama ini adalah menjadi seorang pedagang, alasannya jika saya tanya adalah biar duitnya banyak.

"Ya bolehlah, di rumah nanti Adik buka toko", jawab saya.

"Emang kamu mau jadi tentara apa?" si Mas ikut nimbrung. "Darat, laut, apa udara?"

Saya tiba-tiba bersenandung lagu anak-anak jaman saya masih kecil dulu.

Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudera
Menerjang ombak, tiada takut
Menempuh badai, sudah biasa 
 
Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda brani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai


Mereka pun kemudian ribut minta dinyanyikan kembali. Bukan karena suara saya yang merdu lho ya, tapi karena mereka baru mendengar lagu ini. 

"Lagi Bu, lagi. Lagu apa itu?

Saya pun mengulang-ulang lagu itu beberapa kali. Dan mendadak, terdengar celetukan "Neneknya ngapain Bu kok menerjang ombak? Beraninya dia", kata si Adik.

Saya pun 'ngakak' dibuatnya. Sungguh, ternyata masih banyak pe-er buat saya...



No comments:

Post a Comment