Tuesday 17 May 2016

Selamat Hari Buku Nasional

Selamat Hari Buku Nasional teman..

Berbicara masalah Hari Buku Nasional, yuk kita lihat 5 fakta yang berkaitan dengan buku dan budaya membaca, khususnya di Indonesia.

image : cliparts.co


1. Hari Buku Nasional jatuh pada tanggal 17 Mei

Ternyata ide "menjadikan" Hari Buku Nasional ini dicetuskan oleh Menteri Pendidikan Kabinet Gotong Royong - Bapak Abdul Malik Fajar - pada tahun 2002. Lalu kenapa dipilih tanggal 17 Mei? Ternyata karena tanggal 17 Mei ini bertepatan dengan pendirian Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tahun 1980.

2. Indonesia menerbitkan buku sebanyak 30.000 judul buku per tahun

Pada tahun 2014, Indonesia menerbitkan sekitar 30.000 judul buku. Angka tersebut adalah angka yang terdaftar di IKAPI, tidak termasuk buku-buku self publishing. Cukup banyak  juga ya? Tapi ternyata itu angka yang dianggap kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 250 jiwa. Artinya, satu orang belum bisa membaca 1 buah buku, yang jika dibandingkan dengan negara-negara maju dimana per orangnya bisa membaca 3-5 buku.

sumber

3. Minat baca anak usia sekolah di Indonesia rendah

UNESCO menyatakan anak-anak Indonesia mengalami tragedi nol buku. Unesco telah melakukan survei tingkat minat baca anak dengan melihat jumlah bacaan buku referensi (bukan buku paket sekolah) di seluruh negara di dunia. Rupanya, berdasarkan hasil survei itu anak-anak Indonesia hanya membaca 27 halaman buku per-tahun, dengan kata lain, anak-anak usia sekolah di Indonesia hanya mampu membaca satu halaman buku selama 15 hari. Dalam survei ini, negara yang menduduki peringkat pertama adalah Finlandia. Anak di Finlandia sanggup membaca 300 halaman dalam 5 hari.
sumber 

Data statistik UNESCO pada tahun 2012 juga menyatakan bahwa indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001%, yang artinya dalam setiap 1000 orang, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca.
sumber

4. Tingkat literasi Indonesia terus merosot tiap tahunnya

PISA (Programme for International Student Assessment) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menilai kemampuan literasi siswa. Data PISA menyatakan bahwa hasil tes siswa Indonesia terus merosot. Tingkat membaca siswa Indonesia menempati urutan ke-39 dari 41 negara (2002), ke-39 dari 40 negara (2003), ke-48 dari 65 negara (2006), ke-57 dari 65 negara (2009), ke-64 dari 65 negara (2012) dan ke-69 dari 76 negara (2015).
sumber 

5. Mendikbud canangkan gerakan membaca 15 menit

Untuk mengatasi minat membaca yang rendah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mencanagnkan gerakan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Para siswa bebas memilih buku bacaan asal bermanfaat dan bukan buku pelajaran. Untuk itu, Mendikbud telah mengeluarkan Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti.



Oke, sudah 5 fakta yang saya sampaikan mengenai buku dan budaya membaca khususnya di Indonesia. Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan budaya membaca? Dan buku apa yang sudah anda baca hari ini? Share ya di kolom komentar, makasih..


No comments:

Post a Comment