Tuesday 19 April 2016

FOKUS MENGHADAPI MASA PENSIUN

Sore tadi ngobrol santai dengan si ayah, tentang dua temannya yang dalam waktu dekat ini menghadapi masa pensiun. Si ayah cerita kalo bapak A yang memang punya segudang aktifitas diluar kerjaan kantor tampak bersemangat dan punya banyak rencana dalam menghadapi masa pensiunnya. Sedangkan bapak B memberi jawaban singkat "ya nemani cucu aja Mas".

Tetangga depan rumah saya, bapak yang menjalani masa pensiun hampir 1 tahun ini pun kegiatannya adalah menemani si cucu bermain. Namun saya melihat ada perubahan drastis dalam diri beliau, dari segi fisik yang tampak semakin kurus dan sakit-sakitan, dan secara mental emosional jadi lebih sering marah-marah dengan si cucu.

Saya secara tak sengaja membandingkannya dengan bapak mertua saya yang masih aktif ke sawah setelah pensiun dari tugas sebagai seorang guru, dan ibu saya yang masih aktif ikut kegiatan PKK, posyandu, pengajian dan lain sebagainya. Hal ini membuat saya dan suami berfikir, bahwa kami harus dari jauh-jauh hari merancang kegiatan untuk menghadapi masa pensiun nanti, agar kami tetap bisa bermanfaat dan tidak kehilangan semangat dan makna hidup.

Si ayah yang memang hobi memasak pun mengusulkan untuk jualan makanan. Ketika saya menanyakan lebih lanjut makanan apa yang akan dijual, ayah menjawab "satu macam aja, ga usah terlalu banyak, tapi bener-bener fokus, kaya pakde S yang buka toko kelontong, Ibu M yang fokus jualan nasi kuning aja, ZQ yang fokus jualan donat aja, atau fokus jualan roti goreng aja kaya yang di belimbing". Kebetulan paginya kami beli beberapa potong roti goreng di daerah belimbing yang rasanya mantap dengan harga yang cukup terjangkau. Dan rupanya itu menjadi salah satu inspirasi ayah.

Perbincangan masalah makanan pun berlanjut, tapi saya tertarik dengan kata-kata ayah tentang FOKUS. Kebetulan ayah yang hobi masak, fokus untuk membuat makanan. Saya pun tertarik untuk fokus ke dunia yang saat ini membuat saya jatuh cinta, dunia penulisan. Seperti ibu M dengan spesialisasi nasi kuning, ZQ dengan donat, dan mbak penjual roti goreng yang tentunya mereka sudah berlatih berkali-kali untuk mengolahnya sehingga bisa tersaji dengan sangat nikmat dan menggugah selera, saya tahu, bahwa saya pun harus berlatih berkali-kali agar bisa mengolah dan menyajikan tulisan yang menggugah para pembaca. Dan saya tahu bahwa aktifitas ini bisa saya latih mulai saat ini, dan akan bisa menemani saya di usia senja.

Ya, FOKUS. Bismillahirrahmanirrahim..
 





No comments:

Post a Comment