Sunday 22 January 2017

Merajut Mimpi - IBCLC I'm Coming

"Ga pengen ambil IBCLC?"


Serasa ga percaya, saya yang lagi cuci piring langsung menoleh ke arah suami. "Emang boleh Yah? Harus ke Jakarta, dan ikut pelatihan dulu, ada minimalnya berapa jam gitu."
"Emang kurang berapa jam ikut pelatihannya?"
"Belum ngitung sih, tapi ya kurang banyak wong udah lama ga ikut seminar."
"Ga papa deh, dicoba aja."

Percakapan singkat yang terjadi saat kami di dapur siang tadi. Saya masih percaya ga percaya, dan masih mikir, kenapa mendadak si Ayah kasih lampu hijau buat saya untuk mengikuti kegiatan di luar kota. Entahlah, namun saya merasa ini jawaban dari Allah, bahwa sudah saatnya saya bisa berkiprah lebih banyak lagi. Dan mungkin juga karena Ayah sudah menyelesaikan sekolahnya, sehingga kesibukan sudah mulai berkurang.

NHW yang diberikan saat saya mengikuti Matrikulasi IIP, membuat saya berani menuliskan impian saya, dan merancang target waktunya. Salah satu yang saya tuliskan di sana adalah saya ingin membuka mata banyak orang bahwa kesehatan dimulai dari pola hidup yang sehat, salah satunya adalah pola makan, dan itu dimulai sejak dari kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Oleh karena itu saya ingin menjadi konselor laktasi dan konsultan nutrisi.


Selama mengerjakan NHW, saya sesekali mendiskusikan dengan suami, namun masih belum berani dengan tegas mau ini itu, karena kedua hal yang saya inginkan diatas menuntut kegiatan keluar kota. Suami selama ini memberikan saya kebebasan untuk menuntu ilmu selama bisa dilaksanakan tanpa meninggalkan anak, sehingga jalan keluarnya saya mengikuti beberapa online course, dan kegiatan belajar di seputar Tanjung. Dan alhamdulillah, keinginan saya terjawab.

Langkah selanjutnya setelah mendapat lampu hijau adalah menabung dan mencari informasi tentang pelatihan-pelatihan yang harus saya ikuti.

Semoga langkah-langkah saya dalam merajut mimpi dapat berjalan lancar dengan do'a suami dan anak-anak. Aamiiin.

No comments:

Post a Comment