Monday 9 January 2017

Kulwap IIP Solo Raya #7 - Menjadi Ibu Profesional

 MENJADI IBU PROFESIONAL


Menjadi ibu professional tidak dibatasi apakah kita seorang ibu bekerja ataupun ibu rumah tangga, karena sesungguhnya kita semua adalah ibu bekerja, ibu yang bekerja di ranah domestik dan ibu yang bekerja di ranah publik.

Banyak sekali ilmu yang perlu kita pelajari untuk menjadi ibu, diantaranya ilmu parenting, psikologi, spiritual, dan ilmu-ilmu kerumahtanggaan yang lainnya. Untuk menjadi professional tentu saja kita harus mempersiapkan diri dan melalui proses yang panjang, tetapi seringkali kita menganggap hal-hal semacam itu akan terjadi secara alami dan berharap menjadi professional tanpa persiapan berarti.
Kunci utama agar berhasil menjadi ibu professional adalah berhenti membandingkan diri kita dengan ibu-ibu lainnya. Keadaan kita tidak selalu sama dengan orang lain, lihatlah kemajuan positif dalam diri kita dari waktu ke waktu.
Kemudian, hilangkan istilah ibu rumah tangga, kita semua ibu bekerja, kitalah yang menentukan apakah kita layak disebut sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik ataupun ranah publik. Hargai diri kita, berdamai dengan keadaan dan pantaskan diri kita sehingga layak mendapatkan amanah anak-anak yang hebat.
Selanjutnya, untuk memantaskan diri kita harus selesai dengan diri kita sendiri, ikhlas dan bahagia menjalani peran kita. Jika kondisi kita saat ini menimbulkan rasa gelisah atau bosan maka cari sumber rasa itu dan segera selesaikan. Lepaskan emosi kita ke dalam aktivitas produktif yang membuat kita lega dan terbebas dari hal-hal yang negatif.
Apapun takdir kita, apakah menjadi ibu bekerja domestik atau ibu bekerja publik selalulah percaya dan yakin bahwa menjadi ibu adalah peran terbaik yang ada di dunia ini.
Salam Ibu Profesional,

Septi Peni

Profil Narasumber Tamu
SEPTI PENI WULANDANI
Founder Metode JARIMATIKA
Founder Institut Ibu Profesional
Founder School of Life Lebah Putih

*AWARDS*
⚜ Kartini Next Generation Award 2003, KOMINFO
⚜ Pemenang Danamon Award 2006 sebagai “Individu
Pemberdaya Masyarakat”.
⚜ Ashoka Fellowship 2007 sebagai “Woman of Enterpreneur”.
⚜ Tokoh Pilihan Majalah Tempo 2007 sebagai “10 Tokoh
yang Mengubah Indonesia”
⚜ Penghargaan Menpora 2007 sebagai “20 Pemuda yang
Mengukir Prestasi”.
⚜ Nominator International Enterpreuner of the year dari Ernst and Young tahun 2007
⚜ Ikon 2008 Majalah Gatra untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
⚜ Kartini Award versi majalah Kartini, 2009
⚜Ibu Teladan versi majalah UMMI 2014


DISKUSI
1⃣ Farah - Surabaya
Bagaimana caranya suami mengerti dengan pekerjaan istri yg luar biasa banyak tapi g kelihatan.. saya sudah mencoba bicara.. tp solusinya adalah pembantu pdhl saya cm mau kita ada pembagian tgs ber2
➡✅ Mbak Farah, pada prinsipnya suami itu tidak mau dikasih keluhan, maka fokuslah pada solusi bukan pada masalah.  tentukan  mana yang menjadi pekerjaan prioritas kita dan mana yang jadi rutinitas. Apabila ada yang mau di delegasikan, delegasikan pekerjaan yang rutinitas, sedangkan yang prioritas anda pegang sendiri. Berikan ke suami beberapa alternatif, JANGAN MENGELUH✅

2⃣ Erna - Pacitan
Mengenai anak. Saya punya satu anak yg tidak mau sekolah. Saya kesulitan utk bisa bermain krn saya tidak suka bermain.. sedangkan anak saya tidak punya teman bermain disekelilingnya. Hrs bagaimana ya bu? Ayahnya pun hanya weekend kl pulang. Saya takut mempengaruhi tumbuh kembang anak
➡✅ Mbak erna, ada 4 hal yang tidak pernah ditolak anak yaitu, dongeng, bermain , hadiah dan kejutan. Berikan salah satunya, kalau tidak tidak bisa, dan mbak tidak mau berubah, anak tidak mau sekolah, suami jarang di rumah, jangan kecewa dengan hasil ya mbak. Kuncinya ibunya berubah dulu.✅

3⃣ Barlian-Purwokerto
Bu Septi sangat menginspirasi saya dan membuat saya bangga menjadi ibu rumah tangga. Pertanyaan saya:
1. Apa arti ibu tangguh menurut Bu Septi?
2. Bagaimana cara Bu Septi menemukan bakat Mba Enes, Mba Ara dan Mas Elan?
Maturnuwun jawabannya Bu...
➡✅ Mbak Barlian yang baik, ibu tangguh menurut saya adalah ibu yang tidak pernah mengeluh seberapapun banyak peluh. Selalu optimis akan apa yang di hadapannya. Fokus pada solusi bukan pada masalah, dan siap mengantarkan anak-anak ke pintu gerabang peran peradabannya.
Cara saya menemukan bakat anak-anak adalah dengan menemaninya bermain, belajar, jalan-jalan. Membersamai mereka di setiap saat, shg teridentifikasi 4 E Activitiesnya, Enjoy, Easy, Excellent, Earn✅

4⃣Nisa - Solo
Bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga ya bu. Maaf saya newbi. Blm ikut iip jg. Baru tau ada. Saya dan calon suami sama2 bekerja. Apakah keuangan dicampur jd satu dan kita punya uang saku masing2 kah? Dan pos2 apa saja yg perlu dipersiapkan?
➡✅ Harus ada 1 manager keuangan di rumah, yang mengatur cashflow keluarga. bagi menjadi 4, HAK ALLAH, HAK MASA DEPAN, HAK ORANG LAIN, HAK DIRI SENDIRI. MAsuk di IIP ya mbak, nanti sampai ke materi ini✅

5⃣ Mery-Putussibau - Kalbar
Assalamualaikum Bu Septiii.. Masya allah, alhamdulillah akhirnya rejeki ketemu di kulwapp solo raya, kemaren matrikulasi udh bablas nidurin baby
Bu, sy tinggal di kabupaten terjauh dr ibukota kalbar, pontianak.. Pengen homeschooling tp masih ragu, apa2 yg mesti dipersiapkan ya? Mungkin klo pre school msh bs sy tangani sendiri, tp next step n age rasanya koq ya mkin kompleks yg mesti anak2 pelajari. Kpengen ny lg sih ke lebah putih school ny ibu, tp jauuuh hehe.. Mohon masukan ny gurunda.
➡✅ waa jauuuh ya mbak merry, HS itu bukan MENGAJAR tapi BELAJAR, sehingga jangan dibuat pusing, ini hal alamiah yang selama ini tidak pernah kita jalankan. kemampuan kita mandul karena kita terlalu banyak pasrah, padahal Allah sudah memberikan bekal mendidik ke diri orangtuanya dengan luar biasa. Kita saja yang selama ini tidak mau mengasahnya. Jadi jalankan saja sesuai kata hati.✅

6⃣ Wahdah - Solo
Bu bisa ceritakan sedikit proses ibu menjadi ibu profesional di awal2 tahun pernikahn?
➡✅Mbak wahdah, saya copas cerita saya saja ya di FB
PIRAMIDA BERGANDA
Tahun 2004, saya adalah emak rempong, yang baru 1 tahun melahirkan Elan Jm, dan heboh dengan dua kakak-kakaknya (Enes Kusuma dan Ara Kusuma yang masih usia 8 th dan 7 th tanpa keberadaan Asisten Rumah Tangga.
Untuk bermain bersama mereka bertiga saja, sepertinya waktu sangat kurang, apalagi ngurusin setumpuk setrikaan, menata rumah dsb. Saat itu kalau capek saya biasanya lari ke kamar mandi, nutup pintu, ngucurin kran air, pura-pura ngisi bak mandi, agar suara tangis saya tidak terdengar anak-anak. Daaan keluar kamar mandi sudah ceria lagi, main dengan mereka.
Mas Dodik Mariyanto pun bisa melihat indikator bahagia atau tidaknya saya dalam satu bulan adalah dengan melihat tagihan rekening PAM, kalau naik, pertanda istrinya banyak nangis di kamar mandi, hehehehehe.
Suatu hari diantara kehebohan saya bersama anak-anak, mas Dodik Mariyanto menggambar piramida berganda seperti gambar di bawah ini. Fisik saya lelah, dan pikiran nggak sampai untuk memahami piramida tersebut. Setiap malam mas Dodik Mariyanto rajin mendongeng tentang piramida tersebut, dan selalu saya terlelap sebelum kuliah selesai, tanpa paham apa maksudnya (maapkan daku).
Guru saya yang satu ini, tak kurang akal, setiap kali mau pergi ke kantor, beliau keluarkan 1 buku, yang sudah tuntas dibacanya, dan meminta saya untuk membaca. Lagi-lagi buat saya waktu itu, buku adalah obat tidur yang mujarab, baca judul, buka kata pengantar, habis itu entah mimpi kemana.
Sang guru menurunkan target, bukan lagi buku, tapi artikel 1 halaman, Setiap pagi ditaruh di meja makan, dan sepulang dari kantor, istirahat, meminta saya untuk mempresentasikannya SETIAP HARI. Bayangkan setiap hari dapat tugas yang berbeda, hari ke 10 saya menyerah, lari ke kamar mandi dan menangis lagi.
Saya protes
"Dulu saat kuliah nggak berat-berat kayak gini, mengapa saat menjadi Ibu jadi berat sekali?"
Mas Dodik Mariyanto cuma bilang satu kata, dengan wajah pokerfacenya.
"Kamu BISA"
Guru saya ini memang sangat yakin sejak lajang bahwa anak-anaknya lahir hebat, orangtuanyalah yang harus memantaskan diri, agar layak mendapatkan amanah anak-anak hebat.
4 tahun saya mengubah diri saya, dibawah tempaan sang guru.
Tahun 2008 gagasan Ibu Profesional ini sudah mendarah daging menyatu bersama jiwa saya.
Sampai saya berazzam :
Andaikata ada 1000 ibu yang memperjuangakan pendidikan ibu dan keluarga ini, maka salah satunya adalah SAYA.
Andaikata ada 10 ibu yang mau memperjuangkan pendidikan ibu dan keluarga ini, maka salah satunya PASTI SAYA.
Andaikata hanya ada 1 ibu yang mau memperjuangkan pendidikan ibu dan keluarga ini, maka ITULAH SAYA
Tahun 2011 muncullah gagasan untuk membuat Institut Ibu Profesional.
Dan tahun ini tepat 5 tahun komunitas ini berdiri, menebar benih manfaat ke seluruh negeri.
Terima kasih untuk seluruh Ibu Profesional di Indonesia, dan beberapa di ASEAN dan NON ASEAN yang mau berjuang bersama.
Terima kasih anak-anakku, Enes Kusuma, Ara Kusuma, dan Elan Jm yang berkenan menjadi teman setia, belajar bersama di Universitas Kehidupan ini, dan sekarang sering banget diganggu untuk mengerjakan "Nice Homework" kehidupan.Mulai dari menerjemahkan artikel, bikin project, edit video, bikin proposal, ngeshoot video, moto, buatin baju dll.... hiii banyaaak banget ya.
Peluuk sayang untuk guruku yang dengan sabar mendidikku ✅

7⃣ Fitri  - Solo
Pertanyaan
1. Dlm proses evaluasi, selain menilai kembali mapping diri, apa sj yg hrs dievaluasi? Dlm pandangn sy baru sebatas mengevaluasi yg terkait ibadah saja dan aktivitas sosial
2. Mhn sharing dr bu Septi ttg bgm berkomunikasi dengan suami terkait aktivitas kita baik d ranah domestik atau publik dan pembagian tugas terutama seputar pengasuhan anak
Terima kasih
➡✅ jangan terlalu banyak evaluasi mbak, banyakin apresiasi dulu ke diri kita, nanti stress lho,
ajak bicara suami, maunya bagaimana, ingin anak yang seperti apa, maka bapaknya harus bagaimana? ibunya harus bagaimana?✅

8⃣ Ishma - solo
Sy single fighter, Krn suami sdh 3 th ini kena musibah, sy kdg diprotes anak Krn kerja mlulu. Bgmn cara mengatakan pd anak ttg situasi sy? Anak umur 8 th paling besar
➡✅ Mbak ishma, ajak bicara anak-anak mbak, dan minta mereka berperan aktif untuk kesuksesan keluarga. Buatlah model permainan yang anak-anak seru, saya kasih cluenya yau mbak, silakan cari. yaitu gamification, buatlah hidup ini selayaknya bermain game bersama anak-anak di dunia real

9⃣Eka - Wonogiri
Bagaimana ya cara kita dlm suatu komunitas bs berjalan kompak.. visinya sudah sama..sama2 belajar.tp saya merasa kok cm saya yg heboh sendiri mau belajar.. yg lainnya cm ikut itupun tidak sepenuh hati.. hanya ingin kumpul aja.. apakah kalo di iip ini ada bagian bd pembelajaran? Seperti saya suka memasak dan bisnis. Apakah berjalan lancar?
➡✅ Mbak Eka prinsip di komunitas itu berbagi dan melayani bukan menuntut, sehingga kalau kita saja yang ingin berbagi berarti tidak masalah. di IIP ada passion club atau rumah belajar sesuai minat

10⃣Rachma banyuanyar
Bagainana cara membuat roadmap bu? Bs dijelaskan scr singkat?
➡✅ Mbak rahma , roadmap tidak bisa dijelaskan di kulwapp karena perlu berbagai tahapan, dan saya perlu tatap muka. Jadi adakan workshop saja yaa untuk hal ini.


No comments:

Post a Comment