Monday 9 January 2017

Kulwap IIP Solo Raya #6 - GTM pada Batita

  Gerakan Tutup Mulut (GTM) Pada Batita


MATERI #6 KULWAP SEPEKAN IIP SOLO RAYA
 
BIODATA NARASUMBER
Nama : dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A
Nama suami : dr. Hari Nugroho, Sp.OG
Nama anak : Arshiya Nayara Avanisha
Pendidikan : Spesialisasi anak FK Unair
Kegiatan :
- Dokter spesialis anak di rsud dr soetomo/rs bedah surabaya
- Dosen/staff pengajar FK Unair surabaya
- Staff divisi nutrisi dan penyakit metabolik rsud dr soetomo surabaya
- Penyiar dj fm
- Presenter sbo tv
- Penulis/blogger

Tak jarang, orangtua mengeluhkan anak batitanya susah makan. Dari yang awalnya menutup rapat mulut sampai menyemburkan makanan atau bahkan melepehkan kembali makanan yang sudah masuk ke dalam mulutnya. 

Wajar saja kalau orangtua merasa khawatir, apalagi kalau berat badan anak tak kunjung naik. Padahal di usia ini, asupan nutrisi yang berimbang sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak.
Penyebab GTM pada batita bermacam-macam. Bosan, sedang sakit, tidak lapar, trauma makan adalah beberapa diantaranya. 

Biasanya, karena panik dan bingung, orangtua menjadi lebih permisif pada anak. Misalnya, membiarkan anak hanya makan biskuit favoritnya, hanya memberi susu sebagai pengganti makanan atau mengijinkan anak mengkonsumsi junkfood kesukaannya terus menerus. 

Ada pula orangtua yang sibuk mencari vitamin penambah napsu makan, mengajak anaknya berkeliling kompleks saat waktu makan sampai mengajak anak makan sambil bermain. Benarkah ini?

Salah satu penyebab tersering GTM pada anak adalah inappropiate feeding practice, perilaku makan yang tak benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia. Seringkali, hal ini terjadi sejak fase penyapihan atau waktu dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).  

Pemberian makan yang benar harus memperhatikan beberapa hal seperti tepat waktu, kuantitas dan kualitas makanan, kehigienisan penyiapan dan penyajian makanan serta harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Pemberian makanan sesuai tahapan perkembangan anak mencakup tekstur makanan dan perbandingan makanan padat serta cair. 

Apa sih yang seharusnya dilakukan orangtua untuk mencegah batitanya mogok makan? Jawabannya adalah dengan melatih perilaku makan yang benar (feeding rules) pada anak. Bagaimana caranya?

Do’s:
1. Atur jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil di antaranya. Susu dapat diberikan dua - tiga kali sehari.
2. Batasi juga waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit.
3. Buat lingkungan yang menyenangkan untuk makan. Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya tetap latih anak makan di meja makan.
4. Dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan tanpa memaksa. Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan akhiri proses makan. Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.

Don’t’s:
1. Jangan memaksa anak makan, apalagi sampai memarahinya.
2. Jangan membiasakan anak makan sambil disambi aktivitas lain seperti bermain, menonton televisi atau berjalan-jalan keliling kompleks.
3. Jangan memberikan minuman lain selain air putih di sela makan.
4. Jangan memberikan makanan sebagai hadiah.


DISKUSI

Assalamualaikum wr. wb, selamat malam semuanya:)
Lumayan padat merayap hariini karena lagi musim akreditasi rumah sakit nih hehe, tapi pastinya semangat pengin sharing ke ibu-ibu IIP Solo.
Senang sekali saya mendapat kesempatan untuk Kulwap hari ini di grup IIP. Saat dikabari oleh Chika untuk memberikan materi, saya langsung meminta materi mengenai GTM. Kenapa? Karena saya tahu benar banyak orang tua yang galau soal berat badan anak, atau masalah makannya. Banyak juga ya teori yang beredar di internet terkait makan. Ada yang bilang kalau pakai metode ini anak jadi gampang makan. Kalau MPASI perdananya itu, nanti pasti jadi ga susah makan. Kalau MPASI perdananya ini, nanti pasti begitu, dan demikian seterusnya. Tapi ini betul engga sih? Ada bukti ilmiahnya engga sih? Semoga diskusi kita hari ini bisa berguna untuk semuanya ya, amiiinn.

Sesi Q and A :
1⃣ Fita-Karanganyar
Senang sekali menyimak materi ini,mau tanya,dulu waktu mpasi sikecil selalu saya buatin jus sayuran..ketika umur 1tahun-2tahun dia masih suka makan sayuran terutama wortel..nah sejak umur 2tahun sampai sekarang si kecil hanya mau makan dengan kuning telur aja..o iya sekarang sikecil umur 2,5tahun..1.apakah ini ada indikasi si kecil bosan dengan sayur?2.bagaimana pengaruh kuning telur terhadap tumbuh kembang si kecil?3.bagaimana cara agar sikecil mau makan sayur lagi..?o ya dia juga gak suka buah & makanan yang sekiranya susah dikunyah..ikan dan daging sama sekali gak doyan..terima kasih atas jawabannya..

➡ Hai ibu Fita, sebetulnya yang saya lebih concern bukan mengenai anak yang tidak suka sayur atau buah tapi lebih ke sulit makan makanan yang susah dikunyah. Usia 9 bulan disbebut dengan periode kritis dalam makan anak, karena pada usia ini tekstur makanan harus sudah mulai naik. Dari yang awalnya halus sekali saat memulai MPASI, usia 9 bulan mulai nasi tim yang perlahan dibuat kasar, sampai usia 12 bulan sudah harus bisa makan makanan keluarga (table foods). Kalau kenaikan tekstur terlambat, biasanya memang akan memicu masalah makan di kemudian hari. Misalnya nih, ada lho pasien saya yang sampai usia 5 tahun tidak bisa makan makanan kasar, harus diblender dulu. (Ini contoh ekstrim ya). Sayur dan buah, sama seperti halnya ikan dan daging juga sulit dikunyah bu. Bisa jadi masalahnya bukan karena sekadar tidak mau sayur atau buah, tapi memang tidak bisa mengunyah dengan baik. Saran saya, periksakan ke dokter anak spesialis nutrisi ya bu, mungkin dibutuhkan fisioterapi oromotorik.  Kuning telur baik saja sebetulnya bu, asal diimbangi dengan yang lain. Harus ada karbohidrat yang cukup, protein (termasuk dari daging), lemak, vitamin dan mineral (dari sayur dan buah).
Peningkatan tekstur sesuai usia pun penting dan sebaiknya jangan terlambat ✅

2⃣Evy-prambanan
Anak sy 2y7m alhamdulillah maem apa sj mau & mudah.kadang saat ortu maem sayur pedas (mis:oseng" ato lodeh) ia ikut maem.
Amankah utk lambungny utamany jangka panjang?
Habis maem ia g ngeluh sakit perut ato diare sih (jk qt maem pedas kadang da keluhan gitu maksudny).
Bahkan maemny jd banyak

➡ Selamat malam ibu Evy, sebetulnya tidak masalah kok selama tidak ada keluhan. No worries!:) Walaupun begitu tetap batasi pemberiannya ya, jangan terlalu pedas atau terlalu sering. ✅

3⃣ ummi Fadhilah-Karanganyar
1. Anak saya sekarang  3taun2 bulan sudah didiagnosis fimosis, sejak umur 8 bulan. Dan sudah  dilakukan operasi khitan  waktu umur 15 bulan.  Menurut DSA,  fimosis dapat  menyebabkan gangguan  tumbuh kembang.  Anak saya memang di bawah grafik BBnya di KMS, dan juga mengalami delay dalam  perkembangan motoriknya.  Apakah setelah bisa berjalan ini anak saya butuh terapi lagi?
2. Memang idealnya anak makan di meja makan,  tapi  bagaimana  dengan  anak yang  susah makan,  mau makan kalo kelimpe. Apakah  tidak  boleh  makan sambil bermain.  Mana yang  lebih kita prioritaskan?  Mengejar ketertinggalan BBnya dulu atau adab makannya dulu.  Beberapa waktu yang lalu  saya juga melihat iklan layanan masyarakat dimana nyuapin anak sambil makan.  Kalo memang itu tidak  benar,  apakah Kementerian Kesehatan tidak  berkonsultasi dengan dokter dulu  sebelum  membuat iklan tersebut
3. Saya melihat  anak tetangga yang rutin berenang,  terus berat badannya bisa meningkat dan badannya lebih berisi.  Saya pun mencoba pada anak saya. Dan setelah berenang (meski belum rutin,  1-2 kali perbulan),  berat badannya pun bisa meningkat.  Sebelumnya berat badannya sering Stuck dan Kalaupun meningkat cuma sedikit dan sangat  mudah turun lagi.  Apakah memang ada korelasinya antara kenaikan Berat badan dan berenang.

➡ 3.1. Tentu tergantung dengan perkembangannya saat ini bu. Bisa iya, bisa tidak. Jika memang saat ini masih ada delay dan grafik BB masih di bawah garis merah, segera konsultasikan kepada dokter yang akan memeriksa.
2. Hehe maaf ya bu, saya tidak mengerti kelimpe itu apa☺ Tapi saya asumsikan saja kelimpe ini sambil melakukan hal lain sambil makan ya. Makan dengan distraksi memang akan menimbulkan masalah makan di kemudian hari. Kalau melihat cerita ibu, sepertinya kebiasaan ini sudah berlangsung lama ya sampai Bbnya pun sudah sangat terpengaruh. Menurut saya sih, benahi dulu aturan makannya bu. Jika memang Bb sudah dibawah, periksakan ke dokter karena mungkin ada penyakit lain atau gangguan lain yang mempengaruhi berat badan ini. Kemudian masalah iklan layanan masyarakat, saya tidak mengerti maksudnya “nyuapin anak sambil makan”→ memang tidak apa-apa bukan? Memang seharusnya makan bersama dengan keluarga.
3. Olahraga (termasuk berenang) memang dapat memperlancar metabolisme tubuh kita. Namun kenaikan berat badan dipengaruhi banyak faktor. Sampai saat ini saya tidak pernah membaca penelitian ilmiah yang membuktikan korelasi antara berenang dan kenaikan berat pada anak.
Semoga berkenan bu:) ✅

4⃣ Dian-Bekasi
Selamat siang bunda.
Ini anak saya 18m.
Susah banget makannya, umur segitu bb hanya 7,5kg.
Saya sudah konsul ke dsa, tapi tidak ada hasilnya.
Makan besar 3x sehari, tapi sekali makan cuma 5 suap.
Makanannya dilepeh.
Kalau dikasih makanan selingan juga susah.
Apakah anak saya tidak punya rasa lapar ya bunda?
Bagaimana solusinya?
Terima kasih

➡Selamat malam bu Dian, untuk usia 18 bulan, 7.5 kg memang sangat kurang ya bu. Seharusnya di atas setahun, makan utama 3x/hari, dengan porsi per kali makannya sekitar satu gelas aqua atau 250 cc. Jadi pastinya 5 suap itu kurang sekali. Apa penyebabnya ini yang harus dieksplorasi. Apakah memang murni gangguan makan ataukah ada gangguan kesehatan lain yang menyebabkan gangguan makan ini. Bukan buat nakut2in ya bu, pernah nih (sering) ada orangtua datang memeriksakan anaknya yang susaaah sekali naik BBnya, malas makan. Ternyata setelah diperiksa, jantungnya bocor sehingga memang sulit naik BBnya. Ini sebagai gambaran umum saja bahwa susah naik BB itu banyak penyebabnya. Saran saya sih, segera diperiksakan ke dokter ya bu, kalau bisa yang spesialis nutrisi anak. ✅

5⃣ Nina-Solo
Assalamualaikum bu,anak saya usia 8bulan 20hari.mpasi homemade berdasar who.saya kebetuan ikut group mpasi.akhir2 ini anak saya makannya lamaa banget.satu suapan bisa 2-3 menit lebih.tekstur mpasi nya sudah agak kasar,sayuran dan protein saya cincang kecil2.walaupun lumayan habis (masih nyisa),tapi dengan durasi 1jam.selama ini saya suapin di stroller dengan posisi tegak.tiap suapan harus dengan hiburan (dialihkan sesuatu),baru mau hak.sampai2 satu kluarga jejogetan di depan dia biar mau hak hehehe.belum ada gigi,duduk udah tegak,merayap (ngesot),berdiri kuat tapi masih dipegangi.kalau misal saya suapi di apolo sudah boleh belum y?makasih:)

➡ Waalaikumsalam bu Nina☺ mohon maaf bu, saya tidak mengerti yang ibu maksud dengan apolo itu apa hehe. Tapi melihat pola makan anak ibu, banyak yang tidak sesuai dengan aturan makan yang benar. Sebagai contoh, durasi makan yang sampai sejam. Kemudian harus adanya distraksi saat makan. Jika ibu masih belum merasakan ada gangguan saat ini, bukan berarti ke depannya pun begitu. Biasanya masalah makan terjadi saat batita (1-3 tahun). Dibenahi dulu aturan makannya ya bu. Mengenai apolo, apa yang dimaksud bouncer? Jika bouncer tsb dapat digunakan anak untuk duduk tegak tanpa bersender, tidak apa-apa kok. ✅

6⃣ Nia - Bogor
Tadi di materi disebutkan harus dibatasi waktu makan anak?gimana cara ngebatasinya?ato bahasa efektif buat balita

➡ Memang waktu makan harus dibatasi setidaknya 30 menit. Biasakan anak untuk makan dalam waktu ini, untuk anak yang lebih kecil, jelaskan bahwa waktu makan sebentar lagi, jika memang anak tampak tidak berniat makan dan mengulur-ulur waktu makan, setelah waktu tersebut, selesaikan proses makan . Habis tidak habis, selesai. Bereskan peralatan makan dan makanan di meja. ✅

7⃣ Yustina - Boyolali
Anak saya usia 20m klo BAB biasa masih ada makanan yg blum hancur, bahkan masih utuh,apakah seperti itu berarti makanannya tidak tercerna? Dan untuk usia 20m belum boleh diberikan makanan yg bertekstur padat seperti kacang,jagung,jamur,dll.

➡ Selamat malam bu Yustina, di atas 12 bulan, anak sudah boleh makan makanan seperti yang dimakan orang dewasa, termasuk kacang, jagung, jamur, dll. Namun yang perlu diperhatikan adalah bentuknya yang kecil (bukan keras) dapat berbahaya jika dimakan tanpa pengawasan karena dapat membuat anak tersedak. Selalu awasi anak saat makan, berikanlah makanan dalam bentuk lain. (Bukan langsung printilan kacangnya, karena bahaya tersedak). Makanan yang utuh memang bisa jadi adalah salah satu tanda gangguan penyerapan atau absorbsi. Konsultasikan segera ke dokter ya bu! ✅

8⃣ Deasy - Cirebon
Mau nanya. Anak saya 8bln, blm numbuh gigi,aktif banget, lagi blajar berdiri, sudah merangkak. kalau di kasih bubur saring makan nya lama dan kadang terjadi GTM. Pernah saya kasih icip, baru sekali. Itu pun sedikit bubur tanpa saya saring lebih mirip nasi yg lembek sih. dia mau makan, mangap sendiri tanpa harus di bujuk2. Kalau buah, sayur dan lauk nya Alhamdulillah ga masalah. BAB jg lancar. Hanya masalah di tekstur makanan nya saja. Umur 8bln,apa sudah boleh makan dengan tekstur seperti nasi lembek begitu, bu? Atau masih harus bubur saring? Trimakasih

➡ Selamat malam bu, pasti seneng banget ya kalau anak mau makan segala macam. Untuk usia 8 bulan memang sebaiknya konsistensi sudah ditingkatkan bukan lagi yang terlalu halus. Lebih kasar seperti bubur tidak disaring juga boleh kok bu. Mulai 9 bulan sudah bisa mencoba nasi tim saring saring atau makanan cincang kasar. ✅

9⃣ Isna - Klaten
1. Membiasakan anak makan sendiri sebaiknya diajarkan sejak umur?!
2. Bagaimana dengan blw, apakah itu juga cara efektif anak utk mudah makan?!
3. Mengapa anak seringnya tidak suka sayur, meski sejak awal pengenalan mpasi dg sayuran?
4. Cara seperti apa membujuk mereka untuk mudah makan atau makan sendiri?

➡ 1. Nah ini dia yang sebenarnya ingin saya tekankan. Mengingat sekarang banyak banget ya yang bilang kalau anak dari awal sudah harus dibiasakan makan sendiri. Ada yang bilang ini metode BLW atau Babies Led Weaning. Padahal sebetulnya, menurut WHO, yang dianjurkan adalah responsive feeding atau mendampingi anak makan. Untuk bayi yang baru mulai makan dianjurkan untuk memberikan makan langsung kepada bayi oleh pengasuh (disuapi, bukan dibiarkan makan sendiri) namun untuk anak yang lebih tua atau besar dapat didorong untuk makan sendiri, disesuaikan dengan kemampuan motorik anak untuk bisa memegang sendok sendiri misalnya sekitar usia 1-3 tahun.
2. Pertanyaannya ini sudah saya jawab sebelumnya yaa. Rekomendasi WHO dan UNICEF adalah responsive feeding, BUKAN BLW. Kenapa BLW ini tidak dianjurkan? BLW tidak dapat dilakukan untuk bayi berusia 6 bulan yang baru belajar makan. Kemampuan bayi 6 bulan belum dapat makan dengan sendok sendiri. Padahal MPASI yang direkomendasikan pertama adalah bubur susu. Selain itu risiko tersedak juga sangat besar. Alasan lain bayi membutuhkan lebih banyak waktu untuk memanipulasi makanan tekstur padat untuk bisa mengunyahnya hingga menjadi partikel yang lebih kecil untuk ditelan. Akibatnya bayi akan memakan jumlah makanan yang lebih sedikit (karena capek dan bosan -dipaksa- mengunyah) sehingga asupan makanannya kurang dan kekosongan kebutuhan tubuhnya akan tetap kosong.
3. Nah ini juga yang sering terjadi di masyarakat. Saya kadang suka heran, kenapa orangtua suka terobsesi sekali ketakutan anaknya tidak suka sayur dan buah ya? Hehe. Biasanya anak meniru orangtua. Bagaimana dengan orang di rumah? Apakah suka dan rutin makan sayur/buah juga? Terkait sayuran sebagai MPASI awal nih, tahu tidak bu, banyak orangtua yang memberikan sayuran sebagai MPASI perdana atau buah, tanpa didampingi bahan protein hewani atau bubur terfortifikasi. Padahal, pemberian buah dan sayur tanpa pendamping zat besi lain (yang banyak terkandung pada protein hewani dan bubur terfortifikasi) berisiko menghambat pertumbuhan otak anak lho! Sayuran dan buah mengandung serat tinggi, jika berlebihan dan tidak diimbangi dengan asupan protein hewani, serat ini justru menghambat penyerapan zat besi pada bayi. Sebaiknya, untuk anak 6 bulan – 2 tahun jangan diberikan terlalu banyak sayur dan buah.
Dengan makan bersama di meja makan. Anak suka sekali mencontoh orang tua. ✅

10⃣ Mesa - Jombang
Dok, anak kedua saya berusia 1 bulan, asi eksklusif. Sejak usia 1 minggu, 1x dalam sehari dia muntah dengan volume yang banyak. Seperti ada dorongan dari dalam, muntahan keluar seperti air mancur dan berwarna putih. Setelah muntah dia biasanya jadi anteng lalu tidur. Tindakan yang sudah saya lakukan, menegakkan posisi bayi setelah minum dan menyendawakannya.
Mungkinkah dia mengalami refluks gastroesofagus? Tindakan apa saja yang perlu saya lakukan untuk menangani hal ini? Apa bisa disebabkan karena makanan yang dikonsumsi ibu? Jika ya, makanan apa saja yang perlu saya hindari?
Terimakasih

➡Selamat malam bu Mesa. Sayang sekali ibu tidak menyertakan berat badan lahir, berat badan saat ini, panjang lahir dan panjang saat ini sehingga saya tidak bisa memperkirakan apakah muntahnya ini sampai mempengaruhi status gizi anak ibu. Tapi, kalau memang sudah berkepanjangan, segeralah konsultasikan ke dokter bu. Muntah pada bayi dapat disebabkan banyak hal. Untuk memastikan, dokter membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
karena harus diyakinkan benar apakah memang GERD atau adanya kelainan lain. Jika memang sampai menganggu pertumbuhannya (beratnya kurang misalnya), bisa jadi ada kelainan lain yang lebih serius. ✅

11⃣ Wahyu - Solo
1. Dok mau nnya kalau warna bab anak usia bulanan (5 bulan) normal nya berwarna apa ya dok? Anak sya minum asi plus sufor, babnya warna ijo tua sekali kyk jeep ABRI, apkah itu normal?
2. anak 5 bulan sdh bisa mpasi buah blm dok seperti makan pepaya seminggu sekali? Dan amankah dberi madu dan kurma?

1. Normal bu, jangan khawatir☺
2. WHO dan IDAI merekomendasikan pemberian MPASI sejak anak berusia 6 bulan. Namun ada beberapa kondisi yang membuat pemberian MPASI diperbolehkan di atas usia 4 bulan. Sebaiknya, konsultasikan ke dokter yang dapat langsung memeriksa apakah ada tanda kesiapan makan dan perlu tidaknya pemberian MPASI dini. Madu TIDAK boleh diberikan pada anak di bawah setahun karena risiko keracunan toxin botulinum. Kurma boleh diberikan tapi tidak dalam bentuk aslinya ya. ✅

12⃣ Desy - Solo
Bagaimana cara melatih anak biar doyan makan sayur? Sgl cara udh dicoba

➡Yang paling penting, ibu dan bapak serta orang rumah sudah doyan makan sayur juga tidak? Children see, children do. Jangan melatih anak makan sayur tapi orang tua juga tidak suka makan sayur ya hehe. Selain itu, biasakan variasikan menu yang mengandung sayur dan cara penyajiannya. Ajak juga anak membeli sayur dan membantu menyiapkannya. Selain itu, sajikan sayur dalam porsi kecil. Jangan langsungmenyerah saat anak menolak makanan. Tawarkan lagi 10-15x sebelum mengambil kesimpulan anak tidak menyukainya. ✅

13⃣ Indah_Klaten
1. ank sy 6.5y,pas kecil nya doyan sgl mcm sayuran. tp skg dah gede kok jd picky eater ya. kalo disuapin baru mau makan sayur nya. kalo makan sendiri sayurnya ditinggal g dimakan. maksud hati biar mandiri g perlu disuapin lg. tp kalo g disuapin g makan sayur jadinya.
2.ank kedua 2y. paling susah makan nasi,tp selain nasi semua doyan.   pertanyaan nya, jenis karbo apa yg baik sbg pengganti nasi? normal g sih sy sbg ortu merasa tenang2 sj krn ank g doyan nasi,krn menurut sy ank terlihat sehat,bb jg standar dan doyan makan yg lain (makanan sehat) selain nasi. Sekian. trims

➡ Malam bu Indah, coba dievaluasi lagi bagaimana menu yang disajikan, lalu apakah orang rumah saat ini juga suka makan sayur? Banyak hal yang menyebabkan anak malas makan sayur, salah satunya malas mengunyah.
2. Kalau harus makan nasi, pasti semua orang di benua selain Asia sudah malnutrisi ya bu hehe. Tidak harus nasi kok, tapi bisa apapun yang juga sumber karbohidrat seperti kentang, ubi, sagu, mie, dll. ✅

14⃣ mila - sukoharjo
Anak saya baru jalan 5 bln sharing aja bund gmna ya caranya mengatur menu makan yg baik dan  menarik agar anak tidak cepat merasa bosan ? Trs batas pengulangan menu itu sendiri smpe brp lama ?

➡Hai bu Mila, Sama dengan orang dewasa sebetulnya bu. Kita sendiri kalau diberi menu yang itu-itu saja tentu akan bosan bukan? Berikan variasi dalam menyajikan menu makanan. Menu makan yang baik artinya seimbang, mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, juga mikronutrien seperti zat besi. Batas pengulangan menu? Maksudnya bagaimana ya? Ini bisa disesuaikan dengan kemampuan orangtua masing-masing. ✅

15⃣ Widad - Kuningan
Klu anak2 (5th dn 4thn)sy kebalikan bun doyaaan bgt makan, makanan apa z yg bunda ny makan,pedes doyan,manis doyan, porsi makan ny jg, porsi dewasa, tpi anak ny ga gemuk. Gmn ya apakah itu normal?
Kt ibu sy mah krn kebnyakan herbal jd doyan makan. 

➡ Senang ya bu Widad kalau anak-anak segala doyan hehe. Sayangnya saya engga bisa berkomentar karena gemuk atau kurus itu relatif. Sayangnya lagi, saya tidak bisa melihat status gizi secara obyektif karena tidak ada data jenis kelamin, tinggi dan berat badan). Demikian pula dengan makan “banyak”. Banyak itu relatif sekali. Harus ada gambaran detail seberapa yang dimaksud banyak itu. Berapa ml, berapa gram atau berapa potong. ✅

16⃣ Saroh - Solo
Dokter meta, jika anak masih ASI eksklusif dan belum MPASI lalu BAB nya sudah padat apakah normal ?
➡Normal dong bu, memang begitu perjalanan BAB bayi hehe ✅

17⃣Chika - Solo
Sampai umur brp anak boleh dikasih tambahan zat besi? Madu tiap hr gpp kah?
➡ Rekomendasi IDAI mendukung pemberian suplementasi zat besi sampai remaja. Kemudian untuk madu, pada dasarnya semua yang berlebihan (termasuk makanan) tidaklah baik. AIr putih saja kalau berlebihan juga tidak baik ya hehe, untuk anak di atas setahun, boleh saja mengkonsumsi madu namun jangan berlebihan. ✅

18⃣Fitri solo
Anak sy 16m memiliki berat 8,1 apkh normal? Sy sdh konsul ke dsa dan katanya baik2 saja selama bb ttp naik.sblmnya Tiap bulan mmg naik sekitar 200an gr (bln ini blm tahu)
Sempat diindikasi alergi makanan shg utk smntr waktu hny boleh konsumsi daging sapi..td dokter meta menyampaikan jgn terlalu bnyk sayur jk tdk diimbangi dg protein sgb sumber zat besi. Lalu bgmkah baiknya mengatur asupannya? Sy sering berikan jus jg..adalah takaran maksimal nya?
Makan hrs bnyk varian..kdg tdk mau menu sama dlm sehari...
Trm ksh

➡ Berat badan ideal diukur bukan berdasarkan umur, melainkan berdasarkan tinggi badan bu Fitri:) Jadi sayangnya saya tidak bisa mengatakan normal atau tidak karena tidak ada data berapa tingginya. Oh ya AAP tidak merekomendasikan pemberian jus buah terlalu banyak untuk batita. Sebaiknya dibatasi saja hanya sekitar 120 cc/hari. Asupannya bisa diatur, porsi yang paling banyak karbohidrat, kemudian protein dan lemak, barulah vitamin dan mineral (yang ada pada sayur dan buah) ✅


closing statements
Saya berharap semoga dengan adanya kulwap ini, ibu-ibu tahu nih kapan waktunya harus panik terkait kebiasaan makan anak. Kapan waktunya boleh santai. Jangan sampai terlambat ya, karena nutrisi itu penting sekali untuk tumbuh kembang anak. Bukan hanya di saat ini tapi sampai jauuuuuuh di kemudian hari. Apa yang di makan sekarang, bisa bermanfaat sampai berpuluh tahun ke depan:)



No comments:

Post a Comment